Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Jantung: Penyebab, Gejala, Deteksi Dini dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 20/11/2021, 19:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung merupakan gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapatkan aliran darah. Penyebab utama terjadinya serangan jantung adalah tersumbatnya pembuluh darah yang mensuplai makanan ke otot jantung.

Otot jantung ini dikenal dengan nama pembuluh darah koroner, sehingga, serangan jantung biasanya juga disebut dengan sindrom koroner akut. 

Adapun, sumbatan yang bisa menganggu kinerja jantung ini bisa bermacam-macam, seperti plak, sobekan dinding jantung, tumpukan lemak (kolesterol), bekuan darah dan lain sebagainya.

Kebanyakan serangan jantung terjadi pada orang yang memiliki penyakit jantung koroner yang antara lain disebabkan oleh aterosklerosis.

Untuk diketahui, arterosklerosis adalah kondisi serius ketika arteri atau pembuluh darah di sekitar jantung mengeras dan menyempit akibat tumpukan plak yang terdiri atas beragam zat, terutama kolesterol tadi.

"Penyakit arterosklerotik ini yang bisa menyebabkan serangan jantung koroner," ujar DR dr Antonia Anna Lukito SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI selaku  Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Siloam Hospitals Lippo Village, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Penyebab Dada Terasa Sakit, Salah Satunya Serangan Jantung

 

Oleh karena itu, penyakit yang bisa menyebabkan serangan jantung ini juga dikenal dengan penyakit jantung koroner (PJK).

Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia 15 dari 1000 orang penduduk, atau saat ini terdapat 4,2 juta orang yang menderita penyakit kardiovaskular.

Sementara itu, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) melaporkan 14,4 persen penyebab kematian di Indonesia adalah penyakit jantung koroner (serangan jantung).

Tingginya prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang.

Hal ini mengkhawatirkan karena dilaporkan juga bahwa 50 persen penderita PJK berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.

Penyebab serangan jantung

Dengan rangkaian siklus terjadinya serangan jantung pada tubuh seseorang terjadi karena pembuluh darah arteri yang tersumbat sepenuhnya atau sebagian.

Baca juga: 3 Nyeri Dada yang Bukan Gejala Serangan Jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com