Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan, Dunia Bakal Kekurangan Jarum Suntik pada 2022

Kompas.com - 10/11/2021, 13:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, dunia kemungkinan kekurangan 2 miliar jarum suntik pada 2022.

Saat dunia kekurangan jarum suntik, artinya upaya vaksinasi global akan terhambat.

Dijelaskan WHO pada Selasa (9/11/2021), kekurangan jarum suntik global ini dipicu oleh vaksinasi Covid-19 yang membutuhkan miliaran jarum suntik. Hal inilah yang akhirnya merusak pasukan jarum suntik global.

Lisa Hedman selaku penasihat senior WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan mengatakan, pasokan dosis vaksin COVID-19 yang meningkat seharusnya diimbangi pasokan jarum suntik.

"Kami khawatir, dunia mungkin akan mengalami kekurangan jarum suntik imunisasi, yang pada gilirannya akan menyebabkan masalah serius seperti memperlambat upaya vaksinasi," katanya dilansir AFP, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: WHO Sebut Eropa Pusat Pandemi Baru, Apa Alasannya?

"Bergantung pada bagaimana penyerapan vaksin berjalan, kekurangannya bisa mencapai 1-2 miliar (jarum suntik)."

Menurut perhitungan AFP, saat ini ada lebih dari 7,25 miliar dosis vaksin Covid-19 yang telah diberikan secara global.

Itu hampir dua kali lipat jumlah vaksinasi rutin yang diberikan per tahun, dan dua kali lipat jumlah jarum suntik yang dibutuhkan.

Hedman mengatakan salah satu akibat serius dari kekurangan itu adalah penundaan vaksinasi rutin, yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat "untuk tahun-tahun mendatang" jika satu generasi anak tidak mendapatkan vaksinasi normal pada masa kanak-kanak.

Kekurangan juga dapat menyebabkan praktik penggunaan jarum suntik bekas dan jarum suntik yang tidak aman.

Hedman mengatakan kendala pasokan alat suntik hanya bisa diperparah dengan pembatasan ekspor dan masalah transportasi.

Baca juga: Studi AS Sebut Efikasi Vaksin Covid-19 Menurun Drastis, Apa Artinya?

Dia mendesak negara-negara untuk merencanakan kebutuhan jarum suntik jauh-jauh hari untuk menghindari situasi penimbunan dan pembelian panik.

"Upaya sedang dilakukan untuk mengurangi risiko jumlah jarum suntik menjadi nol atau ke angka defisit jarum suntik," kata Hedman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com