Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Eropa Pusat Pandemi Baru, Apa Alasannya?

Kompas.com - 10/11/2021, 09:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, 500 ribu orang di Eropa dan Asia Tengah bisa meninggal dalam tiga bulan ke depan karena kasus Covid-19 kembali naik.

Direktur WHO untuk kawasan Eropa Hans Kluge mengatakan, Eropa saat ini menjadi pusat penyebaran kasus Covid-19 dengan meningkatnya kasus.

Jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit dan angka kematian kembali naik.

"Jumlah kasus kembali hampir mencapai rekor sebelumnya dan kecepatan penularan kasus sangat mengkhawatirkan," kata Hans.

"Selama empat pekan terakhir, Eropa mengalami kenaikan lebih dari 55 persen kasus baru Covid-19."

"Sekarang ada lebih banyak kasus di Uni Eropa, 78 juta, lebih banyak dari kasus gabungan di Asia Tenggara, Timur Tengah, Pasifik Barat dan Afrika."

Baca juga: Dokter Temukan Peradangan Jantung pada Hewan Peliharaan yang Positif Covid-19

Kawasan Eropa yang mengalami peningkatan adalah seluruh negara Uni Eropa, Inggris, kemudian Rusia, Turki, Israel dan beberapa negara bekas Uni Soviet, seperti Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.

Jumlah warga yang harus mendapat perawatan di rumah sakit juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir.

Bila kecenderungan ini terus berlanjut, Hans memperingatkan jumlah kematian di Eropa dan Asia Tengah bisa bertambah hingga 500 ribu orang di bulan Februari 2022.

Vaksin ada, namun jangkauannya tidak maksimal

Pekan ini WHO melaporkan peningkatan kasus Covid-19 di Eropa sudah terjadi selama lima pekan berturut-turut, dengan kenaikan terjadi di semua kelompok usia.

Tingkat penularan di Eropa menjadi yang tertinggi di dunia, yakni ada 192 kasus baru per 100 ribu penduduk.

Menurut Hans penyebabnya adalah jangkauan wilayah vaksinasi yang belum memadai, serta dilonggarkannya protokol kesehatan dan jarak.

Hans mengatakan negara-negara di Eropa tersebut memiliki tingkat vaksinasi yang berbeda, namun rata-rata tingkat vaksinasi dua dosis adalah 47 persen.

Hanya delapan negara yang sudah mencapai tingkat vaksinasi 70 persen, dengan dua negara masih berada di bawah 10 persen.

"Di negara dengan tingkat vaksinasi rendah, seperti di banyak negara di kawasan Laut Baltik, Eropa Tengah dan Utara, serta Semenanjung Balkan, jumlah warga yang harus dirawat di rumah sakit tinggi," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com