Badan Informasi Geospasial, merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas, berfungsi, dan berwenang dalam memberikan informasi terkait geospasial dasar. BIG akan menyediakan informasi mengenai data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan karakteristik objek alam buatan manusia yang berada di bawah atau di atas permukaan bumi.
Sementara itu, informasi geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
Dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Smart City Universitas Indonesia dalam Pengembangan Smartland Surveillance System (SLSS), diharapkan dapat membantu BIG dalam menjalankan tugasnya dalam pemberian tambahan informasi data mengenai kondisi Kota dan Kabupaten di Indonesia.
5. Pemerintah Daerah Kota Depok
Kota Depok merupakan salah satu Daerah yang saat ini menjadi salah satu lokasi penelitian terkait Smartland Surveillance System (SLSS) dan Smart City Universitas Indonesia sudah bekerjasma dengan pemerintah Depok sejak Tahun 2016 tekait penelitian ini.
Salah satu uji coba penelitian yang dilakukan di Depok adalah pada tahun 2017, diadakannya penelitian dasar tentang kebutuhan kota melalui teknologi penginderaan jauh yang mendapatkan hasil pengambilan data dengan drone untuk 320 hektar tanah di daerah Depok.
Dalam perkembangannya, di tahun ini mulai adanya pengembangan versi pertama model drone LiDAR menggunakan metode buatan kecerdasan buatan dimana percobaan Purwaupa terletak di Kota Depok.
Penelitian ini dimulai pada tahun 2016. Tim peneliti mempersiapkan pengembangan kota cerdas pada kota-kota di Indonesia dengan memenuhi pengetahuan mengenai kebutuhan pemerintah kota, yakni pengontrolan pertumbuhan kota, legalitas kepemilikan dan pembayaran pajak NJOP.
Pada tahun 2017 sampai tahun 2019, dilakukan penelitian dasar selama 1-2 tahun untuk penelitian terapan dalam mengembangkan software untuk Smart Land Surveillance System.
Pada tahun 2020, penelitian terapan masih digunakan, namun ditujukan untuk mengembangkan pengolahan data drone LiDar dalam mengindentifikasi bangunan.
Baru pada tahun 2021, dimulai adanya pengolahan data untuk mendapatkan potensi pelanggaran izin mendirikan bangunan (IMB) serta analisis kepatuhan terhadap tata ruang perijinan pembangunan guna meningkatkan pendapatan daerah dan mencegah permasalahan kepadatan penduduk yang tidak terawasi.
Untuk tahun berikutnya, 2022 dan 2023, diharapkan kegiatan pengolahan data dalam pelanggaran akan masuk melalui perekaman drone dan juga akan menambahkan fitur-fitur aplikasi di smartphone. Harapan terbesar dari penelitian ini yaitu sistem dapat digunakan sebagai Lembaga resmi nasional dan dapat diterapkan di kota – kota Indonesia.
Saat ini, pengembangan SLSS masih terus berlangsung untuk menciptakan sistem yang baik dan aman yang diharapkan nantinya sistem ini dapat diterapkan di masing – masing pemerintahan kota agar mempermudah pengawasan dan pencegahan masalah, khususnya pada tahun ini Smart City UI sudah bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta terkait pengembagan SLSS.
Selain itu pada tahun ini, target yang harus diselesaikan yaitu aplikasi dapat digunakan oleh Pemerintah Kota Depok, serta SPPT dan PBB Kota Depok diterapkan.
Penelitian Smartland Surveillance System dengan menggunakan teknologi LiDAR ini diharapkan menjadi suatu solusi yang dapat membantu pemerintah dalam memperbaiki permasalahan terkait lahan. Selain itu, besar harapan kami sistem ini dapat menjadi lembaga resmi nasional dan diterapkan di seluruh Kota Indonesia.
Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP, Ph.D
Ketua Tim Peneliti Smartland Surveillance System
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.