Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Penyakit Autoimun Terus Meningkat di Dunia, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 08/10/2021, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Risiko autoimunitas atau penyakit autoimun dilaporkan terus meningkat setiap tahunnya di seluruh dunia. Banyak faktor penyebab yang diketahui dapat memicu munculnya kondisi ini.

Dr. dr. Stevent Sumantri, DAA, SpPD, K-AI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, mengungkapkan bahwa risiko penyakit autoimun semakin lama semakin meningkat, baik data dari The Lupus Foundation, Amerika Serikat, maupun di Indonesia.

Dr Stevent mengatakan penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang tubuh sendiri, karena tidak dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.

"Sistem imun kita yang biasanya tugas utamanya adalah untuk mempertahankan tubuh terhadapserangan dari luar, baik oleh virus, bakteri, jamur atau racun, justru berbalik menyerang jaringan yang sehat," kata dr Stevent dalam webinar DBS eTalk Series bertajuk Autoimmune Won’t Keep You Apart: Living Well with Loved Ones, Kamis (7/10/2021).

Dr Stevent mengungkapkan bahwa ada banyak orang yang menderita kondisi autoimunitas atau penyakit autoimun. Kendati semakin meningkat setiap tahun, namun masih banyak yang belum terdeteksi.

"Apalagi pada orang dengan kondisi autoimunitas ini, mereka butuh penanganan yang cepat dan tepat, yang merupakan kunci utama untuk mencegah kerusakan organ, supaya membuat harapan hidup dan kualitas hidup penyintas autoimun ini tetap baik," jelasnya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun dan Gejalanya

Kasus penderita autoimun yang meningkat belakangan ini, menurut Rudy Tandjung, Consumer Banking Director, PT Bank DBS Indonesia, didukung oleh data The Lupus Foundation of America yang memperkirakan ada 16.000 kasus baru penyakit autoimun lupus setiap tahunnya di seluruh dunia.

Dalam acara yang merupakan bagian dari peluncuran produk perlindungan terbaru MiEarly Critical Protection (MiECP) yang fokus memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis, termasuk yang disebabkan oleh penyakit autoimun, Rudi mengatakan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini masih rendah.

"Sayangnya, kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun saat ini masih rendah karena gejalanya yang bervariasi dan menyerupai beragam penyakit lainnya," kata Rudy.

Ada 150 macam penyakit autoimun

Lebih lanjut dr Stevent mengungkapkan bahwa semakin majunya teknologi kedokteran saat ini, sekarang telah diketahui bahwa ada sekitar 150 macam penyakit autoimun.

"Kondisi autoimunitas itu bisa menyerang mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jumlahnya juga semakin lama semakin bertambah yang berhasil dikenali," jelas dr Stevent.

Beberapa jenis penyakit autoimun itu, seperti Multiple Sclerosis yang menyerang otak, Rheumatoid Arthritis yang menyerang tulang dan otot, atau yang yang terkenal yakni Lupus yang menyerang darah.

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Autoimun Radang Usus dan Pengobatannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com