Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Indera Penciuman, Bagaimana Covid-19 Bisa Merusak Kelima Indera?

Kompas.com - 03/10/2021, 11:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Kehilangan penciuman dan lidah tidak bisa merasakan makanan, menjadi gejala Covid-19 yang sering dilaporkan pasien. Namun, ternyata Covid-19 juga bisa memengaruhi indera-indera lainnya, selain penciuman dan perasa.

Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 tidak hanya memengaruhi indera penciuman dan indera perasa. Bahkan, sebagian orang mungkin dapat kehilangan salah satu inderanya secara permanen.

Seperti dialami oleh penyintas Covid-19, Michael Goldsmith, seperti dilansir dari National Geographic, Sabtu (2/10/2021), yang menghabiskan 22 hari melawan Covid-19 di ICU rumah sakit pada Maret 2020 lalu.

Kendati akhirnya kondisinya pulih dari Covid-19, namun ia kemudian menyadari bahwa ia kehilangan sebagian besar indera pendengaran di telinga sebelah kiri. 

Selama ini, kehilangan indera penciuman dan indera perasa atau indera pengecap secara tiba-tiba, adalah sesuatu yang banyak ditemukan pada pasien Covid-19. Namun, baru-baru ini, menjadi jelas bahwa infeksi Covid-19 juga dapat memengaruhi penglihatan, pendengaran, dan sentuhan.

Dalam jangka pendek dan jangka panjang, virus SARS-CoV-2 ini dapat mempengaruhi semua cara kita memandang dan berinteraksi dengan dunia.

"Meskipun tidak mengancam jiwa, kehilangan salah satu dari indera ini melucuti senjata, terutama yang tiba-tiba seperti yang terjadi dalam konteks infeksi ini," kata Jennifer Frontera, profesor neurologi di NYU Grossman School of Medicine.

Baca juga: Cara Mengembalikan Indera Penciuman dan Perasa yang Hilang

 

Lantas, bagaimana Covid-19 bisa merusak lima indera kita?

Covid-19 pengaruhi indera pendengaran

Goldsmith menyadari kemampuan indera pendengaran dari telinga kirinya berkurang setelah sembuh dari Covid-19.

Dalam International Journal of Audiology edisi Maret, para peneliti meninjau studi kasus yang diterbitkan dan laporan lain tentang gejala Covid-19. Mereka memperkirakan bahwa gangguan pendengaran telah terjadi pada sekitar 8 persen pasien yang memiliki Covid-19, sementara sekitar 15 persen mengembangkan tinnitus.

Kendati mekanismenya tidak sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli menduga bahwa penyakit ini dapat mempengaruhi tuba eustachius, yang menghubungkan telinga tengah dengan tenggorokan.

"Dengan infeksi virus apa pun, Anda dapat mengalami disfungsi tuba eustachius, yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah, (bagian telinga) ini bertindak sebagai peredam mekanis pada gendang telinga,” jelas Elias Michaelides, profesor otolaringologi di Rush University Medical Center di Chicago.

Michaelides menjelaskan, setelah seseorang sembuh dari penyakitnya, dalam banyak kasus saluran eustachius akan terkuras dan indera pendengaran akan kembali normal, meskipun bisa memakan waktu beberapa minggu.

Baca juga: Pendengaran, Indera Terakhir yang Berfungsi Menjelang Kematian

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com