Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspedisi Sumur Neraka Temukan Ular hingga Mutiara Gua

Kompas.com - 25/09/2021, 12:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Mereka (mutiara gua) terbentuk dari air yang menetes atau mengalir sebagai lapisan mineral konsentris, biasanya di sekitar semacam nukleus," Leslie Melim, ahli geologi di Western Illinois University, pakar dalam mutiara gua, mengatakan kepada Live Science.

"Pada praktiknya, apa pun dapat bertindak sebagai nukleus, apa pun yang ada di gua atau tambang. Karena nukleusnya lepas, mineral dapat tumbuh seluruhnya di sekitar butir, yang memulai pembentukan mutiara," imbuhnya.

Melim mengatakan bahwa mutiara gua adalah sesuatu yang jarang, seperti yang ditemukan di dalam Sumur Neraka Yaman ini, dan hanya dapat tumbuh di bagian dasar gua yang benar-benar datar, sehingga inti tidak bergerak.

Selain mutiara gua Sumur Neraka yang memesona, dari dalam lubang raksasa ini, tim juga menemukan air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan, yang kemudian menciptakan air terjun kecil, seperti dikabarkan Muscat Daily.

Aliran air ini, kata Melim yang kemudian menyediakan tetesan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.

Baca juga: Tim Ekspedisi Temukan Lorong Misterius dan Plastik di Great Blue Hole

 

Sumur Neraka keluarkan bau busuk

Dalam ekspedisi ini, para tim penjelajah juga disambut bau busuk setelah menuruni mulut Sumur Neraka ini.

Mereka melaporkan, melihat ular, katak dan kumbang di dalam sistem gua. Tampak juga bangkai-bangkai hewan, terutama burung, yang tampaknya jatuh ke dalam lubang.

Bangkai-bangkai yang membusuk ini bisa menyebabkan bau busuk yang sering dilaporkan oleh penduduk setempat. Akan tetapi, kata Kindi, 'tidak ada bau busuk yang menyengat'.

Selanjutnya, dalam ekspedisi di Sumur Neraka Yaman ini, tim mengumpulkan sejumlah sampel untuk mencari dan mempelajari lebih lanjut tentang lubang raksasa di bawah gurun ini.

"Kami mengumpulkan sampel air, batu, tanah, dan beberapa hewan mati tetapi belum dianalisis," kata Kindi kepada AFP.

Diharapkan dalam beberapa minggu ke depan, eksplorasi Sumur Barhout dapat segera dilaporkan.

Baca juga: Ekspedisi Dunia Tersembunyi Antartika Berlanjut, Ada Apa di Sana?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com