Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Temuan Kerangka Manusia Berusia 7.000 Tahun di Sulawesi bagi Indonesia

Kompas.com - 29/08/2021, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

 

Namun untuk membuktikannya, Akin berkata, masih sangat diperlukan penelitian untuk menyelidiki lebih lanjut apakah ada garis keturunan orang Bugis, Makassar atau tidak.

Sebab, dalam analisis yang ditemukan, DNA yang paling terlihat atau dominan adalah orang Papua dan orang Aborigin di Australia.

Jikapun ada garis keturunan orang Bugis, kata Akin, mungkin tidak dominan DNA-nya. Sebab, orang Bugis, Makassar lebih dominan ke kelas mongoloid atau suku bangsa Austronesia.

"Beda dengan saudara-saudara kita di Irian, memang masih keturunan langsung dari Besse (kerangka yang ditemukan di Leang Panninge)," ungkapnya.

Migrasi manusia ke Indonesia

Gelombang migrasi manusia yang pertama, kira-kira 50.000 tahun silam. Orang dari Afrika mulai masuk ke Indonesia, hingga Papua, dan Australia. Di masa itu, daratan Papua dan Australia masih menyatu, disebut Paparan Sahul.

Akin berkata, orang-orang yang pertama masuk ke Indonesia hingga Papua dan Australia adalah orang-orang yang disebut ras Austromelanesoid.

Keturunan langsung ras Austromelanesoid adalah orang Papua saat ini dan orang Aborigin di Australia.

Namun rupanya, kata Akin, ras Austromelanesoid memiliki dua varian. Varian dalam ras Austromelanesoid dipengaruhi oleh perbedaan DNA yang sedikit-sedikit.

Varian ras Austromelanesoid yang paling tua disebut Denisovan. Denisovan adalah subspesies manusia purba yang telah punah, hidup antara 500.000-30.000 tahun yang lalu dan sejauh ini keberadaannya hanya diketahui melalui penemuan fosil di Siberia dan Dataran Tinggi Tibet.

Kemudian yang kedua adalah varian Austromelanesoid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com