Selanjutnya, model komputer juga menunjukkan, setengah asteroid yang terlontar adalah chondrites berkarbon gelap, yang cocok dengan jenis asteroid penyebab kepunahan dinosaurus.
Selain menjelaskan asal usul penabrak kawah Chicxulub, temuan ini juga membantu para ilmuwan memahami asal-usul asteroid lain yang telah menghantam Bumi lebih jauh di masa lalu.
Hasilnya juga dapat membantu para ilmuwan memprediksi dari mana penabrak luar angkasa lain berasal.
"Kami menemukan dalam penelitian, bahwa sekitar 60% penabrak terestrial besar berasal dari bagian luar sabuk asteroid. Sebagian besar asteroid di zona itu gelap/primitif. Jadi ada kemungkinan yang berikutnya akan datang dari wilayah yang sama," tambah Nesvorny.
Baca juga: Asteroid Pembunuh Dinosaurus Bantu Ciptakan Hutan Hujan, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.