Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2021, 16:30 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Kenapa gajah memiliki gading, sementara manusia memiliki rambut? - Valentina, usia 6 tahun di London, Inggris

Oleh: Graeme Shannon

GADING pada gajah sebenarnya adalah gigi mereka. Lebih tepatnya, gading adalah gigi taring yang sangat panjang.

Manusia juga memiliki gigi taring – letaknya ada di bagian depan mulut dan digunakan untuk mengoyak makanan. Pada gajah, gigi taring ini terletak di rahang bagian atas dan terus tumbuh sepanjang hidup mereka.

Gading ini adalah salah satu ciri khas gajah yang paling menonjol, selain tubuh mereka yang sangat besar dan belalai yang panjang (ini adalah salah satu bagian tubuh yang paling luar biasa dan serbaguna di dunia hewan – tapi itu cerita untuk lain waktu).

Pada gajah Afrika, baik jantan maupun betina memliki gading, sementara pada gajah Asia gading hanya dimiliki oleh individu jantan.

Baca juga: Perjalanan Terjauh, 15 Gajah Menempuh 500 Kilometer Membelah China

Kita menggunakan gigi taring hanya untuk mengoyak makanan, sementara gajah menggunakan gading mereka untuk beragam aktivitas, dari menggali lubang dan menyobek kulit pohon hingga bertarung dengan gajah atau hewan lain. Bahkan, mereka juga mengistirahatkan belalai mereka di atas gading.

Secara umum, gajah jantan memanfaatkan ukuran mereka yang sangat besar untuk menakuti lawan sekaligus menarik perhatian para betina.

Ukuran tubuh sangat penting untuk menarik perhatian lawan jenis, sedemikian penting sehingga gajah jantan dewasa telah berevolusi menjadi dua kali lebih besar dari gajah betina dewasa, bahkan mencapai tujuh ton. Ini sama beratnya dengan empat mobil keluarga – lengkap dengan penumpang.

Sesuai dengan itu, gading mereka juga seringkali berukuran lima hingga tujuh kali lebih besar dari gading milik gajah betina.

Salah satu gading terbesar yang pernah tercatat merupakan milik seekor gajah tua bernama Ahmed, yang hidup di Kenya hingga usia 65 tahun. Gading miliknya memiliki panjang 3m, dan masing-masing beratnnya 67kg. Ini 5kg lebih berat dari rata-rata manusia dewasa.

Saking besarnya gading milik Ahmed, rumornya ia harus berjalan mundur untuk naik ke atas bukit. Meskipun menarik, kemungkinan besar cerita ini tidak benar.

Berkat perlindungan dari presiden Kenya pada waktu itu, Ahmed bisa hidup hingga nafas terakhirnya, dan mati karena usia tua pada tahun 1974. Sayangnya, kebanyakan gajah lain tidak mengalami hidup yang seindah Ahmed.

Baca juga: Mengejutkan, Gajah Mampu Sedot Air dengan Kecepatan 540 Km per Jam

Harga yang harus dibayar untuk gading

Ilustrasi gajah pygmy atau gajah kerdil Borneo.SHUTTERSTOCK Ilustrasi gajah pygmy atau gajah kerdil Borneo.

Manusia sejak dulu sangat tertarik dengan gading gajah yang sangat indah. Hingga saat ini, gading gajah adalah salah satu bahan yang paling berharga di alam.

Sayangnya, permintaann yang tinggi untuk gading telah menyebabkan kematian ribuan gajah di Afrika, karena satu-satunya cara mengambil gading mereka adalah dengan membunuh mereka terlebih dahulu. Yang menjadi target seringkali gajah yanng paling tua dan paling besar – karena mereka memiliki gading yang juga paling besar, atau dalam hal ini paling berharga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com