Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuang Sampah Masker Sekali Pakai Menurut Kemenkes

Kompas.com - 31/07/2021, 19:07 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Setelah mewabah selama lebih dari satu tahun, Covid-19 telah menyumbang permasalahan baru bagi lingkungan.

Sampah masker sekali pakai dan sarung tangan lateks mulai memenuhi selokan, sungai, hingga pantai.

Dilansir dari IFL Science, Opération Mer Propre, kelompok konservasi laut asal Prancis, rutin melakukan operasi pembersihan laut.

Baru-baru ini, mereka melaporkan bahwa banyak ditemukan potongan alat pelindung diri di Laut Mediterania.

Ketika melaksanakan operasi pembersihan laut pada bulan Mei 2020, Opération Mer Propre pertama kali menemukan sampah masker di Laut Mediterania.

Baca juga: CDC Sebut Varian Delta Menular Secepat Cacar Air, Ahli: Tetap Pakai Masker Sampai Pandemi Usai

“Ini baru permulaan dan apabila tidak ada perubahan dalam menanganinya, maka sampah-sampah tersebut bisa menciptakan bencana ekologis dan kesehatan yang nyata,” ujar Opération Mer Propre.

Beberapa kota di Amerika Serikat (AS) juga melaporkan temuan limbah masker sekali pakai dan sarung tangan lateks yang menyumbat selokan dan saluran air.

Terkait hal ini, Enviromental Protection Agency AS mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk membuang alat perlindungan diri dengan cara yang benar.

Misalnya, tidak membuang masker sekali pakai, tisu desinfektan, atau sarung tangan lateks ke lubang toilet.

Sampah-sampah tersebut juga tidak boleh dibuang di tempah sampah daur ulang karena memungkinkan adanya kontaminasi patogen yang berbahaya.

Baca juga: Makan di Tempat 20 Menit, Ahli: Virus Corona Mengincar Orang Tanpa Masker

Untuk mengurai permasalahan sampah masker di masa pandemi Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah merilis aturan terkait cara membuang sampah masker sekali pakai.

Cara membuang sampah masker sekali pakai sama dengan pengelolaan limbah domestik, yakni sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Namun, untuk mengurangi risiko kesehatan, berikut adalah cara membuang masker sekali pakai menurut Kemenkes:

1. Kumpulkan masker bekas pakai

Saat ini, penggunaan masker oleh masyarakat sangat tinggi. Hal ini terkait dengan upaya pencegahan infeksi virus corona.

Namun, peningkatan penggunaan masker sekali pakai rentan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mendaur ulangnya untuk dijual kembali.

Baca juga: Penting Pakai Masker Dobel Saat Krisis Pandemi Covid-19, Begini Aturan Pakainya

Oleh sebab itu, masker harus dibuang dengan cara yang benar. Langkah pertamanya adalah mengumpulkan masker bekas pakai.

Masker sekali pakai yang sudah kotor sebaiknya jangan langsung dibuang karena harus diproses terlebih dahulu.

2. Lakukan desinfeksi

Setelah mengumpulkan masker bekas, lakukan desinfeksi dengan cara merendam masker tersebut pada larutan desinfektan atau pemutih.

3. Ubah bentuk

Masukkan masker-masker bekas yang telah dikumpulkan ke dalam wadah plastik yang aman. Sebelum itu, robek bagian tengah masker hingga menjadi dua bagian agar tidak bisa digunakan ulang.

4. Buang ke tempah sampah

Sampah masker sekali pakai digolongkan sebagai sampa domestik sehingga cukup dibuang di tempah sampah domestik.

Baca juga: Cegah Risiko Penularan Varian Baru Covid-19, Begini Cara Memakai Masker yang Benar

Ingat, jangan membuang sampah masker ke lubang toilet atau saluran air agar tidak menyumbat selokan.

5. Cuci tangan

Setelah selesai membuang sampah masker sekali pakai, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer hingga bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com