Azithromycin atau Azitromisin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi yang menyebabkan beberapa gejala seperti radang tenggorokan, radang paru dan lain sebagainya.
"Ada beberapa yang menunjukkan bahwa (penggunaan Azitromisin) hanya kecil presentasenya (pasien Covid-19) yang membutuhkan antibiotik," kata dr Sally.
Bahkan, dr Sally mengatakan bahwa efek anti inflamasi dengan penggunaan obat antibiotik ini ternyata buktinya tidak terlalu kuat.
Selain itu, menurut pertimbangan para dokter dalam revisi protokol tata laksana Covid-19, potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19 ini dapat menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.
Baca juga: Obat Covid-19 Rekomendasi Kemenkes Ada Banyak, Apa Saja Fungsinya?
Guna menyikapi fakta dan data yang ada, WHO menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 yang berat dan tidak menganjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus covid-19 yang ringan.
Penggunaan obat antibiotik, Azithromycin, sesuai tata laksana Covid-19, hanya digunakan apabila ada kecurigaan ko-infeksi dengan mikroorganisme atipikal, yakni pada kasus suspek berat dan kritis.
Sedangkan penggunaan obat antivirus, Oseltamivir, kriteria diagnosisnya, hanya digunakan jika ada kecurigaan ko-infeksi dengan influenza.
"Penggunaan Oseltamivir dan Azithromycin adalah sebagai obat tambahan bila diperlukan (dalam perawatan pasien Covid-19)," jelas dr Sally.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.