Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Benarkan Fireball Si Meteor Terang Jatuh di Langit Yogyakarta, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 14/07/2021, 13:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo membenarkan adanya penampakan meteor terang (fireball) di langit selatan Yogyakarta, pada pukul 21.30 WIB, Senin (12/7/2021).

"Ya. Banyak saksi mata melaporkan meskipun sejauh ini hanya ada satu citra fotografis yang memperlihatkan keberadaan meteor-terang tersebut," kata Marufin kepada Kompas.com, Selasa (13/7/2021).

Adapun, satu citra fotografis yang menangkap penampakan fireball meteor ini adalah citra Aryo Kamandanu yang mengambil lokasi di Ngoto, Bantul, Yogyakarta.

Sebelumnya diketahui, sebuah unggahan foto mengenai kilatan cahaya di Yogyakarta kembali viral di media sosial.

Foto tersebut diunggah akun Instagram @Aryo.akise, yang mengaku menangkap momen tersebut dengan ponselnya.

Baca juga: Meteor Jatuh di Gunung Merapi, Begini Proses Terjadinya Hujan Meteor

 

Gambar meteor jatuh bercahaya terang atau fireball tersebut ia dapatkan ketika tengah berburu bintang-bintang menggunakan ponselnya pada, Senin (12/7/2021).

"Ini adalah versi penuh dari gambar yang saya coba semalam. Sebuah Star Trail yang cukup panjang awalnya adalah tujuan berburu saya malam itu. Saat saya asik asiknya tiduran di sawah, mata saya sekelebat menangkap kilatan cahaya fireball itu, cukup singkat, tidak sampai 6detikan dan menghilang," tulis dia.

Informasi ini kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @penjelajah.langit.

Penampakan fireball meteor di Yogyakarta

Marufin meyakini bahwa hasil tangkapan layar Aryo tersebut adalah meteor terang atau fireball karena gambar penampakan kilatan cahaya tersebut.

Meteor terang atau fireball meteor yang jatuh di Yogyakarta ini tampak 'berkepala' kemerah-merahan, mengindikasikan bahwa kecepatan geraknya relatif lambat sehingga kemungkinan besar berasal dari fragmen asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.

Baca juga: Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Astronom Sebut Jenis Fireball

Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke BumiShutterstock Ilustrasi meteorit, meteor jatuh ke Bumi

Fireball meteor yang sama juga tampak 'berekor' kehijauan, mengindikasikan meteoroid tersebut kaya akan Nikel , sehingga memperkuat perkiraan bahwa meteor terang tersebut berasal dari fragmen asteroid. 

"Maka dapat dianggap meteor terang ini berkomposisi kondritik," jelasnya. 

Lebih lanjut, kata Marufin, analisis sederhana memperlihatkan lintasan meteor terang tersebut dari utara ke selatan sepanjang sekitar 80 km pada lokasi yang berjarak 190 hingga 250 km di sebelah barat daya kota Yogyakarta. 

Meteor terang tersebut membentuk lintasan yang menyudut 25 derajat terhadap parasbumi. Dari Yogyakarta, fireball tersebut terlihat mulai dari ketinggian 23 derajat hingga 6 derajat. 

Tingkat terang (magnitudo) meteor-terang tersebut diperkirakan antara -4 hingga -6, berdasarkan tidak adanya peristiwa fragmentasi yang terdeteksi khususnya melalui citra fotografis. 

Dengan asumsi kecepatannya 20 km/detik seperti umumnya kecepatan-kecepatan meteor yang berasal dari fragmen asteroid, maka dapat diduga meteoroid yang menjadi meteor-terang tersebut memiliki massa sekitar 125 kg (diameter 40 cm). 

Baca juga: Viral Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

 

Tak berpotensi menyentuh Bumi

Meskipun penampakan kilatan cahaya itu dipastikan adalah meteor terang atau fireball meteor di langit Yogyakarta dan tertangkap lensa kamera warga, tetapi dengan tegas Marufin menyatakan bahwa fireball ini tidak berpotensi menyentuh permukaan Bumi.

"Tidak (akan menyentuh Bumi). Ukurannya terlalu kecil untuk bisa menyisakan massa yang cukup guna melanjutkan perjalanan hingga menyentuh parasbumi," kata dia.

Dengan perkiraan ukuran kurang dari 50 cm, maka segenap massa meteor-terang tersebut akan menguap habis akibat tingginya suhu oleh pemanasan ram pressure di mulai ketinggian 50 km dpl. 

"Tidak ada pengaruhnya (fireball langit Yogyakarta terhadap Bumi). Meteoroid ini terlalu kecil. Dia juga menguap habis di atmosfer," ungkapnya.

Namun, Marufin menyebutkan salah satu fakta menariknya dari fenomena ini yaitu tersedia citra fotografis cukup jelas sehingga posisi meteor-terang dapat dilacak (terhadap sistem koordinat langit) pada tingkat resolusi yang tinggi. 

Sehingga analisis terhadapnya dapat dilakukan dengan lebih presisi. Meskipun dengan hanya ada citra tunggal maka proses triangulasi tidak bisa dilakukan.  Dengan begitu, kedudukan sesungguhnya meteor-terang atau fireball meteor tersebut masih memiliki unsur galat. 

Baca juga: Penampakan Meteor Jatuh di Banggai Sulawesi, Astronom Sebut Itu Meteoroid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com