Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Banyak Macamnya, Vaksin Covid-19 Mana yang Terbaik?

Kompas.com - 01/07/2021, 17:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagaimana kalau di dunia nyata?

Sampai kita menunggu hasil studi perbandingan, banyak yang bisa kita pelajari dari cara kerja vaksin di masyarakat umum, di luar uji klinis. Data dunia nyata memberi tahu kita tentang efektivitas vaksin (bukan kemanjuran).

Dan efektivitas vaksin Covid-19 dapat dibandingkan di negara-negara yang telah meluncurkan vaksin berbeda untuk populasi yang sama.

Misalnya, data terbaru dari Inggris menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan AstraZeneca memiliki keefektifan yang serupa. Mereka keduanya andal mencegah gejala, rawat inap dan kematian karena Covid-19, bahkan setelah satu dosis.

Jadi apa yang sekilas terlihat “terbaik” menurut hasil efikasi dari uji klinis tidak selalu sama di dunia nyata.

Baca juga: Perlukah Tes Antibodi Usai Vaksin Covid-19? Ini Kata Dokter

Bagaimana dengan masa depan?

Vaksin Covid-19 yang Anda dapatkan hari ini sepertinya bukan yang terakhir. Karena kekebalan secara alami berkurang setelah imunisasi, booster atau penguat secara berkala akan diperlukan untuk mempertahankan perlindungan yang efektif.

Sekarang ada data yang menjanjikan dari Spanyol bahwa vaksin campuran dan saling melengkapi adalah aman dan dapat memicu respons imun yang sangat kuat. Jadi ini mungkin strategi yang layak untuk mempertahankan efektivitas vaksin yang tinggi dari waktu ke waktu.

Dengan kata lain, vaksin “terbaik” mungkin sebenarnya adalah sejumlah vaksin yang berbeda.

Varian virus sudah mulai beredar, dan sementara vaksin saat ini menunjukkan mereka masih melindungi walau memiliki perlindungan yang kurang.

Perusahaan, termasuk Moderna, dengan cepat memperbarui vaksin mereka untuk diberikan sebagai penguat khusus untuk memerangi varian ini.

Jadi, sementara satu vaksin mungkin memiliki kemanjuran yang lebih besar dalam uji coba fase 3, vaksin itu mungkin belum tentu “terbaik” dalam melindungi terhadap varian baru dan risiko pada masa depan bagi Anda.

Baca juga: Apa Saja Syarat Anak Boleh Mendapatkan Vaksin Sinovac?

Vaksin terbaik adalah yang bisa Anda dapatkan sekarang

Sangatlah rasional bagi seseorang untuk menginginkan vaksin “terbaik” yang tersedia. Tetapi vaksin terbaik adalah yang tersedia untuk Anda saat ini karena vaksin tersebut menghentikan Anda dari tertular Covid-19, mengurangi penularan kepada anggota komunitas Anda yang rentan dan secara substansial mengurangi risiko penyakit parah Anda.

Semua vaksin yang tersedia melakukan tugas ini dan melakukannya dengan baik. Dari perspektif kolektif, manfaat vaksin akan berlipat ganda. Semakin banyak orang divaksinasi, semakin banyak komunitas menjadi kebal (juga dikenal sebagai herd immunity), yang semakin membatasi penyebaran Covid-19.

Pandemi global adalah situasi yang sangat dinamis, dengan munculnya varian virus yang mengkhawatirkan, pasokan vaksin global yang tidak pasti, tindakan pemerintah yang tidak merata, dan potensi wabah eksplosif di banyak wilayah.

Jadi menunggu vaksin yang sempurna adalah ambisi yang tidak mungkin tercapai. Setiap vaksin yang dikirimkan adalah langkah kecil namun signifikan menuju normalitas global.

Wen Shi Lee

Postdoctoral researcher, The Peter Doherty Institute for Infection and Immunity

Hyon Xhi Tan

Postdoctoral researcher, The Peter Doherty Institute for Infection and Immunity

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Vaksin COVID-19 mana yang terbaik? Inilah mengapa itu sangat sulit untuk dijawab". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com