Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Bergejala Berat, Ini 10 Rekomendasi POGI untuk Menekan Risiko Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 26/06/2021, 12:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meningkatnya kasus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia, dalam keadaan yang berat (severe case) dirasa cukup mengkhawatirkan.

Ditemukannya varian baru yang masuk di Indonesia, terutama varian Delta (India), menyebabkan populasi ibu hamil menjadi lebih rentan dan lebih cepat mengalami perburukan hingga kematian.

Ketua Umum Pengurus Pusat POGI, dr Ari K Januarto SpOG(K)-Obginsos dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Jumat (25/6/2021) mengatakan, perlindungan terhadap ibu hamil dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan merupakan hal penting.

Baca juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Apa Akibatnya? Ini Penjelasan POGI

Data Covid-19 pada kasus ibu hamil yang terkumpul dari Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan POGI Cabang selama bulan April 2020 - April 2021 terdapat 536 kasus.

Terdapat 51,9 persen ibu hamil tanpa gejala dan tanpa bantuan napas (OTG):

- Usia kehamilan di atas 37 minggu sebanyak 72 persen

- Kematian komplikasi Covid-19 sebanyak 3 persen

- Perawatan intensif ibu (ICU), sebanyak 4,5 persen masuk ICU

Data jumlah kematian dokter Indonesia berdasarkan profesi data Tim Mitigasi PB IDI sampai dengan Juni 2021 menunjukkan, spesialis obstetri dan ginekologi sebanyak 27 orang. Ini artinya menempati urutan kedua setelah dokter umum.

Dengan begitu, kata Ari, perlu diambil langkah dan rekomendasi yang terkait dengan pencegahan, agar tidak terjadi peningkatan kasus secara masif.

Upaya mempercepat dan memperluas vaksinasi dapat menjadi bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Tidak hanya itu, POGI juga memberikan beberapa rekomendasi untuk menekan risiko infeksi bagi ibu hamil dan populasi secara umum di Indonesia.

1. PSBB

POGI mengusulkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di daerah dengan tingkat kejadian Covid-19, mulai dari zona kuning sampai dengan hitam.

2. Edukasi penanganan ibu hamil yang terinfeksi

Memperbarui dan meningkatkan sosialisasi pedoman penanganan ibu hamil dan ibu bersalin yang terinfeksi Covid-19 pada seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pemeriksaan kehamilan dan persalinan.

3. Persiapan fasilitas kesehatan

Menunjuk dan menyiapkan pusat rujukan Covid-19 untuk ibu dan anak di setiap provinsi dan kabupaten/kota yang dilengkali dengan fasiltas sebagai berikut.

- Kamar bersalin tekanan negatif

- Ruang isolasi ibu

- Ruang isolasi bayi baru lahir

- ICU dan NICU

Baca juga: POGI: Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil Bantu Cegah Gejala Berat Bila Terpapar Corona

Ilustrasi virus corona (Covid-19)KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi virus corona (Covid-19)

4. Peningkatan cakupan vaksinasi Covid-19

Selanjutnya, rekomendasi POGI yang keempat adalah meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi Covid-19 seharusnya diberikan pada seluruh masyarakat Indonesia, terutama pada keluarga inti di mana salah satu anggota keluarganya sedang hamil.

Pemberian vaksinasi yang dipercepat dan diperluas pada:

- Ibu hamil dengan risiko tinggi, yaitu usia di atas 35 tahun, memiliki BMI (indeks massa tubuh) di atas 40, dengan komorbid diabetes dan hipertensi

- Kelompok ibu hamil risiko tinggi terpapar, terutama tenaga kesehatan

- Pada ibu hamil dengan risiko rendah, setelah mendapatkan penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia atas pilihannya untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Catat, Tips untuk Ibu Hamil Saat Pandemi Covid-19

5. Perlindungan tenaga kesehatan yang sedang hamil

Melindungi tenaga kesehatan yang sedang hamil dengan cara mengatur pembagian dan jam kerja, serta mendorong upaya vaksinasi dilakukan pada tenaga kesehatan yang sedang hamil.

6. Advokasi vaksinasi Covid-19

Melakukan advokasi tentang vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil dan anak dengan melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), POGI, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

7. Jangan tunda kehamilan

Ari menegaskan, penundaan kehamilan tidak disarankan pada ibu yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, apalagi vaksinasi tidak berpengaruh pada infertilitas.

8. Hamil setelah vaksinasi

Pada ibu yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 kemudian hamil, maka kehamilan dan vaksinasi dapat dilanjutkan dengan melaporkan pada pokja ISR PP POGI untuk dimasukkan dalam registrasi penelitian.

9. Penelitian lebih lanjut

Berikutnya adalah mendukung penelitian yang dilaksanakan pada setiap sektor pendidikan, untuk mengamati pengaruh vaksinasi dalam kehamilan dan luaran terhadap janin.

10. Pengawasan terhadap ibu hamil terinfeksi

Serta, rekomendasi POGI yang terakhir adalah melakukan pencatatan dan pendampingan kasus ibu hamil atau anak yang terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Sebabkan Batuk dan Sesak Napas, Begini Covid-19 Merusak Paru-paru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com