Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona Masuk ke Indonesia, Bagaimana Cara Mencegah Anak Terpapar Covid-19?

Kompas.com - 13/06/2021, 21:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Bukan hanya menginfeksi orang dewasa, anak-anak juga bisa terinfeksi Covid-19. Meski kebanyakan anak terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan, studi menunjukkan risiko sindrom peradangan tetap bisa menyerang mereka.

Anak-anak yang terinfeksi virus corona tanpa gejala juga bisa tanpa sadara menyebarkan penularan pada orang-orang di sekelilingnya.

Bahkan, seperti yang telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, Ketua Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan, bahwa tingkat kematian anak akibat virus corona di Tanah Air merupakan yang tertinggi di negara ASEAN.

Baca juga: Kematian Anak Indonesia karena Corona Tertinggi di ASEAN, Ini Sebabnya

Sebab itu, sangat penting menjaga anak-anak tetap terlindungi dari paparan virus corona. Salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh anak.

Dijelaskan dr. Robert Soetandio, Sp.A, M.Si.Med Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, daya tahan tubuh ibarat mekanisme pertahanan tubuh anak dalam melawan penyakit.

“Ketika tubuh sehat, sistem kekebalan tubuh berarti sedang bekerja optimal,” katanya kepaa Kompas.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk meningkatkan daya tubuh anak dalam melawan berbagai kuman, virus, dan bakteri.

Upaya ini dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh mereka dengan menerapkan kebiasaan sehat.

Berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan kekebalan dan melindungi anak dari paparan Covid-19:

1. Dokter Robert menekankan pentingnya nutrisi yang seimbang, pemenuhan makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang seimbang.
“Kerja nutrisi ini seperti simfoni musik antara komponennya harus seimbang. Jika salah satu komponennya lebih banyak atau lebih sedikit akan mengakibatkan musiknya sumban,” jelasnya.

Jadi lebih baik pastikan si kecil mengonsumsi makanan alami dibandingkan suplemen, terutama jika si kecil tidak mengalami kekurangan suatu bahan dalam tubuhnya.

Pada anak dibawah usia 6 bulan diusahakan ASI Eksklusif, karena komposisinya yang sangat sempurna.

Selain itu, berikan MPASI dengan benar (tepat waktu, adekuat, aman, diberikan dengan cara yang benar).

“Kurangi makanan dengan proses yang berkepanjangan sehingga merusak nutrisi, hindari penyedap rasa, pemanis dan pewarna yang berlebihan,” saran dr. Robert.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Juli 2021, Bagaimana Risiko Anak Terinfeksi Corona?

dr. Robert Soetandio, Sp.A, M.Si.Med Dokter Spesialis AnakRS Pondok Indahdok. RSPI dr. Robert Soetandio, Sp.A, M.Si.Med Dokter Spesialis AnakRS Pondok Indah

2. Hindari paparan rokok

3. Lengkapi imunisasi sesuai usia

4. Istirahat yang cukup. Bayi memerlukan waktu tidur hingga 16 jam sehari, balita sekitar 11-14 jam, dan anak-anak prasekolah membutuhkan 10-13 jam.

“Waktu tidur yang kurang, membatasi kemampuan tubuh untuk menghasilkan protein yang disebut sitokin, yang mana ini dapat membantu melawan infeksi dan mengurangi peradangan,” ujarnya.

5. Aktivitas fisik yang sesuai dengan usia anak untuk menjaga kebugaran

Baca juga: Mengapa Anak-anak Perlu Mendapatkan Vaksin Covid-19? Ahli Jelaskan

6. Batasi pergi ke luar rumah jika tidak perlu

7. Hindari keramaian atau kerumunan

8. Lakukan protokol kesehatan sesuai dengan usianya, yakni mencuci tangan, menggunakan masker untuk anak apabila si kecil di atas usia 2 tahun, dan face shield jika diperlukan

9. Penggunaan obat-obat secara bijaksana terutama antibiotik

Selain itu, jika anak menunjukkan tanda-tanda sakit segera hubungi dokter anak untuk berkonsultasi dan mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak akibat Covid-19 Bisa Sembuh dalam 6 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com