KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada hari Kamis (13/5/2021).
Dalam menentukan hilal (posisi bulan sabit baru) 1 Syawal Idul Fitri, para ahli menggunakan dua metode yaitu rukyat dan hisab.
Menurut pemaparan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam lamannya, rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam.
Sementara itu, hisab adalah metode perhitungan hilal secara matematis dan astronomis.
Baca juga: Hasil Sidang Isbat Idul Fitri: 1 Syawal 1442 H Jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021
Namun, apa yang dimaksud hilal?
Diberitakan Kompas.com Sains sebelumnya, merujuk laman infoastronomy.org, hilal merupakan istilah dari bahasa Arab yang berarti Bulan Sabit.
Meski begitu, tidak semua bulan sabit disebut hilal.
Hanya bulan sabit pertama yang dapat dilihat dengan mata telanjang maupun alat bantu pengamatan, setelah terjadi konjungsi atau fase bulan baru pada arah dekat Matahari terbenam yang disebut hilal. Sama seperti bulan purnama, hilal juga merupakan bagian dari fase bulan.
Selain bulan sabit muda pertama, ada beberapa kriteria untuk menentukan kapan terjadi pergantian bulan dalam kalender Hijriah, yakni dengan menggunakan metode rukyah dan wujudul hilal.
Seperti disebutkan, menentukan hilal ada dua metode yaitu melaksanakan perhitungan (hisab) dan pengamatan (rukyat). Berikut penjelasannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.