Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Kepercayaan WHO Pada Data Vaksin Sinoparm Rendah | Kondisi Covid-19 India

Kompas.com - 07/05/2021, 06:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan kepercayaan yang sangat rendah pada data yang diberikan oleh vaksin buatan China, Sinopharm.

Ini adalah sala satu berita populer Kompas.com edisi Kamis, 6 Mei 2021.

Selain soal data vaksin Sinopharm, dokter spesialis saraf menjelaskan tentang kondisi guru Susan yang disebut mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin Covid-19. Dia mengalami penyakit bernama Gullain-Barre Syndrome.

Kemudian kondisi terkini Covid-19 di dunia hingga penyebab dan gejala asam urat juga menjadi berita populer lainnya.

Baca juga: [POPULER SAINS] 3 dari 10 Varian Covid-19 Paling Diperhatikan WHO Masuk Indonesia | Cumi-cumi Raksasa Legenda Kraken

Berikut ulasannya:

1. Kepercayaan WHO pada data vaksin Sinopharm rendah

Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan kepercayaan yang sangat rendah pada data yang diberikan oleh vaksin buatan China, Sinopharm.

Data yang diragukan terkait risiko efek samping yang serius pada beberapa pasian dan secara keseluruhan pada kemampuan Sinopharm mencegah Covid-19.

Dilansir Reuters, Rabu (5/5/2021), juru bicara WHO mengatakan bahwa dokumen tentang vaksin Sinopharm BBIBP-CorV adalah salah satu dari banyak sumber untuk membuat rekomendasi dan dijadwalkan akan dikeluarkan akhir pekan ini.

Namun pihak Sinopharm di Beijing, China tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar di luar jam kerja.

Kemanjuran vaksin dalam uji klinis Fase 3 multi-negara adalah 78,1 persen setelah dua dosis, kata dokumen itu. Ini sedikit turun dari efikasi 79,34 persen yang diumumkan China sebelumnya.

"Kami sangat yakin bahwa 2 dosis BBIBP-CorV manjur dalam mencegah orang dewasa terinfeksi Covid-19," kata dokumen itu.

"Namun analisis keamanan di antara peserta dengan penyakit penyerta terbatas, jumlah peserta dengan penyakit penyerta (selain obesitas) dalam percobaan Tahap 3 rendah."

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Soal Data Vaksin Covid-19 Sinopharm, Kepercayaan WHO Sangat Rendah

2. Kondisi Covid-19 di India

Tumpukan kayu pemakaman dua puluh lima korban COVID-19 dibakar di krematorium terbuka yang didirikan di tambang granit di pinggiran Bengaluru, India, Rabu (5/5/2021).AP PHOTO/AIJAZ RAHI Tumpukan kayu pemakaman dua puluh lima korban COVID-19 dibakar di krematorium terbuka yang didirikan di tambang granit di pinggiran Bengaluru, India, Rabu (5/5/2021).

Jumlah kasus Covid-19 di India terus naik, dan menjadi negara dengan kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia.

Lantas, sebenarnya bagaimana fakta pandemi Covid-19 di India?

Dilansir dari CNN, Kamis (6/5/2021), India melaporkan jumlah kasus baru tertinggi di dunia setiap hari.

Ada begitu banyak pasien yang sekarat dan membuat rumah sakit dan layanan medis lainnya kewalahan merawat mereka. Krematorium juga terus bersiap menerima ribuan jenazah setiap harinya, dengan angka kematian akibat Covid-19 yang sangat tinggi di India.

Banyak informasi yang salah telah menyebar di India, dan terkadang diterima sebagai kebenaran.

Beberapa hal soal Covid-19 di India yang harus Anda ketahui bisa dibaca di sini:

Fakta Covid-19 di India, Seperti Apa Kondisi Pandemi di Negara Ini?

3. Lumpuh setelah vaksinasi, guru Susan alami Guillain-Barre Syndrome

Seorang guru di SMAN 1 Cisolok bernama Susan Antela (31) mengalami kebutaan seusai divaksin Covid-19.



TRIBUN JABAR/M RIZAL JALALUDIN Seorang guru di SMAN 1 Cisolok bernama Susan Antela (31) mengalami kebutaan seusai divaksin Covid-19.

Ketua Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Safari mengatakan, seorang guru bernama Susan yang disebut mengalami kelumpuhan setelah disuntik vaksin Covid-19 ternyata menderita Guillain-Barre Syndrome.

Hal ini disampaikan Hindra berdasarkan keterangan dari tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang menunjukkan Susan mengalami Guillain-Barre Syndrome, yaitu kondisi penyakit saraf.

"Diagnosis yang dibuat tim dokter RSHS (Guru Susan menderita) Guillain-Barre Syndrome," kata Hindra seperti pemberitaan Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Apa itu Guillain-Barre Syndrome? Serta, adakah hubungannya vaksin dengan Covid-19?

Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf tepi yang terjadi secara cepat dan progresif.

Dokter Spesialis Saraf di Primaya Hospital Karawang, Dr Henny Herawati SpS Neurologist menjelaskan, bahwa hingga saat ini penyebab pasti GBS tidak diketahui secara jelas.

Akan tetapi, dari teori yang diyakini, GBS bisa dipicu oleh berbagai kondisi, seperti adanya infeksi penyakit sebelumnya, misal infeksi saluran pencernaan, saluran pernapasan, imunisasi, kehamilan, dan tindakan bedah sebelumnya.

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Guru Susan Alami Guillain-Barre Syndrome Usai Vaksinasi, Benarkan akibat Vaksin Covid-19?

4. Penyebab dan gejala asam urat

Ilustrasi asam uratThamKC Ilustrasi asam urat

Asam urat merupakan senyawa nitrogen hasil metabolisme dari zat purin. Kondisi tingginya kadar asam urat dalam darah disebut hiperuresemia.

Peningkatan zat asam urat dan darah manusia bisa mengakibatkan gangguan kesehatan, diantaranya linu-linu disertai nyeri pada persendian.

Nyerinya persendian ini disebabkan menumpuknya kristal purin di daerah tersebut.

Tingginya asam urat di dalam darah disebabkan dua faktor, faktor eksternal dan faktor internal.

Baca selengkapnya tentang asam urat di sini:

Penyebab dan Gejala Asam Urat yang Belum Anda Ketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com