Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 05/05/2021, 20:08 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comDemam berdarah adalah satu penyakit yang biasanya mewabah saat pergantian musim. Kenali gejala demam berdarah sebelum Anda atau orang-orang terdekat Anda terkena demam berdarah.

Demam berdarah atau dengue fever adalah penyakit infeksivyang ditularkan melalui nyamuk. Ketika nyamuk menggigit manusia yang terinfeksi demam berdarah, lalu menggigit manusia sehat lainnya, maka manusia tersebut akan terinfeksi demam berdarah.

Demam berdarah paling bayak terjadi di negara tropis dan subtropis, seperti negara-negara Asia Tenggara, Pasifik, Amerika Latin, dan Afrika. Dilansir dari Mayo Clinic (18/11/2020), jutaan kasus demam berdarah terjadi setiap tahunnya di seluruh negara.

Baca juga: Begini Reaksi Sistem Imun Tubuh Lawan Virus Demam Berdarah

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) (23/11/2020), 1 dari 4 orang yang terinfeksi dengue akan jatuh sakit. Pahami gejala demam berdarah agar bisa tanggap menangani penyakit ini.

Gejala ringan

Demam berdarah ringan dikenal juga dengan nama dengue fever. Gejala ringan dari demam berdarah sering membuat bingung antara demam berdarah atau penyakit lainnya yang sama-sama menunjukkan gejala demam, nyeri, dan ruam pada kulit, salah satunya adalah flu.

Gejala ringan demam berdarah ringan antara lain, demam tinggi 40 derajat Celcius selama tiga hari, nyeri pada mata, sakit kepala, nyeri otot, ruam, ngilu pada tulang, kelenjar getah bening membengkak, mual dan muntah, serta nyeri di persendian.

Gejala akan berlangsung 2-7 hari. Setelah melewati masa ini, pasien demam berdarah akan sembuh dengan sendirinya.

Gejala berat

Jika tidak awas, demam berdarah bisa menjadi penyakit yang parah dan mematikan. Demam berdarah gejala berat ini dikenal dengan dengue hemorrhagic fever atau dengue shock syndrome. 1 dari 20 orang yang terkena demam berdarah akan mengalami gejara demam berdarah parah.

Jika Anda pernah mengalami demam berdarah sebelumnya, kemungkinan Anda terkena demam berdarah gejala berat menjadi lebih tinggi. Selain itu, bayi dan ibu hamil memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami demam berdarah berat.

Demam berdarah gejala berat biasanya muncul 24-48 jam setelah 3 hari mengalami demam. Segera bawa ke Instalasi Gawat Darurat jika pasien demam berdarah mengalami gejala-gejala seperti nyeri pada perut, muntah, perdarahan dari hidung atau gusi, dan lemas.

Jika tidak ditangani dengan benar dan cepat, demam berdarah gejala berat bisa memicu syok, perdarahan internal, hingga kematian.

Bagaimana cara menyembuhkan demam berdarah?

Tidak ada obat-obatan khusus yang perlu dikonsumsi untuk menyembuhkan demam berdarah. Obat-obatan bisa dikonsumsi untuk meringankan gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

Yang perlu diperhatikan adalah kecukupan asupan cairan agar tidak terjadi dehidrasi atau syok. Untuk memenuhi kebutuhan cairan harian juga bisa didukung cairan elektrolit. Selain itu, pasien demam berdarah memerlukan istirahat yang cukup.

Baca juga: Lupakan Sejenak Virus Corona, Demam Berdarah Menghantui Kita

Pencegahan demam berdarah

Tingginya angka kejadian demam berdarah membuat para ilmuwan bekerja untuk membuat vaksin untuk penyakit ini. Saat ini aksin demam berdarah telah tersedia dengan nama dagang Dengvaxia. Vaksin ini bisa diberikan mulai dari usia 9 sampai 45 tahun. Vaksinnya diberikan dalam tiga dosis dalam jangka waktu 12 bulan.

Pencegahan kedua yang bisa dilakukan adalah mencegah gigitan nyamuk. Hal ini bisa dilakukan dengan menutup tempat penyimpanan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, dan menggunakan pakaian yang panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com