Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis BMKG, Suhu Udara Indonesia Akan Naik 0,9 Derajat dalam 30 Tahun

Kompas.com - 27/03/2021, 18:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa dalam 30 tahun mendatang, suhu udara di Indonesia diestimasikan akan mengalami peningkatan.

Disampaikan oleh Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, tren kenaikan suhu udara di Indonesia telah terjadi di sebagian besar wilayah selama beberapa tahun belakangan ini.

Dengan menggunakan data observasi BMKG tahun 1981-2020, terlihat tren postif dengan besaran yang bervariasi dengan nilai sekitar 0,02 derajat Celcius setiap tahunnya.

"Sehingga, dalam 30 tahun estimasi kenaikan suhu udara akan bertambah sebesar 0,9 derajat Celcius," kata Herizal dalam jumpa pers bertajuk WaspadaCuaca, Peduli Iklim dan Selamatkan Laut, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem hingga 1 April Mendatang

Dijelaskan pula bahwa untuk wilayah Indonesia secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,8 derajat Celcius.

Pernyataan ini dikeluarkan BMKG berdasarkan pengamatan sepanjang periode tahun 1981 hingga 2020.

"Tahun 2020 sendiri menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,7 derajat Celcius, dengan tahun 2019 berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali sebesar 0,6 derajat Celcius," ujarnya.

Hal ini ternyata selaras dengan suhu rata-rata global yang dirilis World Meteorological Organization (WMO) di laporan terakhirnya pada awal Desember 2020.

WMO dalam laporan tersebut juga menempatkan tahun 2016 sebagai tahun terpanas (peringkat pertama), dengan tahun 2020 sedang menuju salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah dicatat.

Baca juga: Peringatan Cuaca Ekstrem, Daftar 26 Wilayah Siaga dan Waspada Banjir

Penyebab kenaikan suhu

Berdasarkan analisis BMKG, kenaikan suhu yang terjadi tersebut berkorelasi dengan peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca, terutama konsentrasi CO2 (Karbon Dioksida).

Monitoring yang dilakukan oleh BMKG di stasiun pengamatan Global Atmosphere Watch Bukit Kototabang menunjukkan konsentrasi gas CO2 di Indonesia telah mencapai 411.1 ppm pada awal tahun 2021.

Angka konsentrasi ini meningkat signifikan dibandingkan dengan konsentrasi CO2 di tahun 2004 sebesar 372.1 ppm, meskipun relatif masih di bawah rata-rata global yang telah mencapai 415.0 ppm pada awal tahun 2021.

Proyeksi Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa kenaikan permukaan laut dapat mencapai sekitar 30 cm hingga 60 cm pada tahun 2100, bahkan jika emisi gas rumah kaca berkurang tajam dan pemanasan global dibatasi hingga di bawah 2 derajat celcius sesuai Kesepakatan Paris (The Paris Agreement).

Baca juga: Kenapa Cuaca Tak Menentu Belakangan Ini? Kadang Panas, Kadang Hujan

Namun, jika emisi gas rumah kaca terus berlanjut, kenaikannya akan berkisar antara 60 cm hingga 110 cm.

Selain itu, kombinasi berbagai dinamika atmosfer dan anomali iklim juga terlibat menjadikan suhu permukaan laut dan suhu udara terus meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com