Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Gorila di Alam Liar, Bersedia Adopsi Anak Gorila Yatim Piatu

Kompas.com - 25/03/2021, 20:01 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Sciencemag

 Studi mengenai perilaku gorila ini pun mengungkap, bahwa perilaku peduli tak hanya terjadi pada manusia. 

Selain itu juga menunjukkan bahwa ayah juga memainkan peran penting dalam kehidupan primata muda.

"Ini menunjukkan bahwa kepedulian ayah sangat besar dalam garis keturunan primata kita," tambah Duke Susan Alberts, ahli ekologi yang juga tak terlibat dalam studi.

Mattew Zipple ahli ekologi perilaku dari Duke University, yang tak terlibat dalam studi pun mengungkapkan antusiasmenya terhadap studi tersebut.

"Makalah ini sangat mengejutkan karena kami tahu bahwa pada primata dan sebagian besar mamalia sosial, kehilangan induk saat masih muda adalah hal yang sangat buruk," ungkap Mattew Zipple ahli ekologi perilaku dari Duke University, yang tak terlibat dalam studi.

Pasalnya, hal yang berseberang justru didapatkan dalam studi Zipple bersama 10 ahli primata terkemuka lain.

Studi itu menemukan bahwa simpanse, babun, dan monyet muda yang mengandalkan dukungan induk, akan cenderung mati muda saat mereka kehilangan induk pada usia dini.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kesamaan Persahabatan Gorila dan Manusia dalam Bersosialisasi

Itu karena induk mereka memberi makan, membersihkan, memberi dukungan sosial, dan melindungi dari predator atau serangan pejantan lain.

Bahkan jika kera yatim piatu bertahan hingga dewasa, mereka memiliki peringkat sosial yang lebih rendah dan menghasilkan keturunan yang lebih sedikit.

Penelitian lain telah mendokumentasikan risiko serupa kehilangan induk pada mamalia sosial lainnya seperti paus pembunuh, gajah, dan hyena.

Kini para peneliti perlu menyisir data puluhan tahun lagi untuk mengetahui apakah perilaku adopsi ini juga terjadi pada spesies lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com