Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Sperma Beradaptasi untuk Menghindari Pemburu, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 22/03/2021, 20:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Salah satu contoh kemampuan berbagi informasi paus yang luar biasa juga pernah diamati peneliti.

Saat berburu, paus menepuk-nepuk ekornya dengan keras ke permukaan air, menyelam untuk meniup gelembung yang membingungkan di sekitar mangsanya dan kemudian menyendok mangsanya ke dalam mulutnya.

Peneliti pertama kali mengamati teknik digunkan oleh seekor paus di Cape Cod, Massachusetts pada 1980 sebelum menyebar ke seluruh populasi regional hanya dalam 10 tahun.

Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Spesies Baru Paus Balin yang Langka

Setiap kelompok paus biasanya terdiri dari dua hingga 3 keluarga yang sering kali terpisah membentuk kelompok lain. Mereka juga memiliki sifat yang jeli dan komunikatif.

Fakta bahwa setiap keluarga hanya tinggal dalam kelompok besar selama beberapa hari menjadi salah satu hal yang membuat paus dapat mengirimkan informasi dengan cepat.

Bertahan hidup melawan rintangan yang mustahil sudah merupakan bagian dari sejarah paus.

Pada abad ke-20, terutama 13 spesies yang termasuk dalam kategori paus besar seperti paus biru, paus sperma, dan paus bungkuk, dikejar oleh kapal uap dan tombak granat sehingga mereka tak dapat melarikan diri.

Jumlah paus tersebut menurun drastis dan segera menghadapi kepunahan. Setelah penangkapan paus sebagian besar dinyatakan ilegal, banyak populasi paus besar pulih kembali.

Namun mereka masih menghadapi ketidakstabilan habitat yang disebabkan oleh industri perikanan, polusi suara, dan perubahan iklim.

Ke depannya, peneliti ingin mempelajari lebih dalam lagi mengenai cara sebuah adaptasi dapat membuat membantu mereka untuk bertahan hidup.

Temuan ini telah dipublikasikan secara daring di jurnal Biology Letters.

Baca juga: Peneliti Ungkap Alasan Paus dan Lumba-Lumba Kebal Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com