Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Ngorok Pertanda Badan Terlalu Capek?

Kompas.com - 17/03/2021, 13:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar perkataan bahwa mengorok saat tidur adalah tanda tubuh benar-benar kecapekan atau kelelahan? Atau barangkali Anda juga merupakan salah satu orang yang percaya hal ini?

Terkait hal ini, dr. Andreas Prasadja, RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran Jakarta angkat bicara.

Menurut Andreas, ada benarnya bahwa mengorok sering dialami oleh orang yang benar-benar kelelahan atau kecapekan.

"Ada benarnya juga, ketika kelelahan, orang-orang yang biasanya nggak ngorok jadi ngorok," kata Andreas dalam acara virtual media briefing bertajuk Mengejar Mimpi di Tengah Pandemi, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Cara Menghilangkan Ngorok Tanpa Obat

Namun, berbeda jika orang tersebut mengorok setiap malam. Bisa jadi mengorok bukan disebabkan oleh kelelahan atau kecapekan akibat aktivitas pada siang hari, tetapi malah menyebabkan kelelahan di siang hari.

"Ngoroknya itu yang bikin seseorang jadi capek terus hypersomnia (ngantuk terus), kelelahan," tegasnya.

Oleh karena itu, Andreas pun menyarankan untuk memeriksakan kebiasaan mengorok bila terjadi setiap malam atau setiap kali tidur.

Bagaimana ngorok terjadi?

Untuk diketahui, mengorok atau mendengkur memang bukanlah suatu penyakit, tetapi itu bisa jadi gejala dari suatu masalah.

Ketika Anda terlelap dalam tidur, otot-otot di tubuh menjadi rileks, beristirahat atau melemah, termasuk otot di mulut. 

Kadang-kadang saking rileksnya, otot bisa memblokir sebagian jalan napas dan menyebabkan getaran. Itulah yang dinamakan mengorok. 

Pada beberapa kasus, mengorok disebabkan oleh anatomi mulut, misalnya atap yang rendah dan tebal atau uvula yang kelewat panjang.

Baca juga: Mengapa Kita Ngorok dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kadang-kadang, mengorok juga disebabkan oleh masalah hidung (seperti hidung tersumbat menahun), sleep apnea (napas sering berhenti ketika tidur) atau bahkan alkohol.

Selain itu, kondisi saat sudah lanjut usia, yakni ketika otot-otot secara alami akan menjadi lemah, juga bisa membuat seseorang mudah mengorok saat tidur.

Meski demikian, bukan berarti anak-anak dan usia remaja hingga dewasa tidak bisa mengalami ngorok saat tidur.

Cara mengatasi mengorok (mendengkur) 

Atasi ngorok dengan mengubah gaya hidup. Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala ngorok. 

Pertama, Anda bisa tidur menghadap ke samping. Sebab, ketika Anda berbaring telentang, lidah Anda bisa mengarah ke dalam tenggorokan yang mana akan membatasi pernapasan Anda dan menyebabkan mengorok. 

Jika suka tidur telentang, Anda juga bisa mengangkat kepala sekitar 4 inci atau 10 sentimeter dari tempat tidur dengan menggunakan bantal untuk mencegah hal yang sama.

Menghilangkan berat badan dan berhenti merokok juga bisa mengurangi ngorok karena berbagai penelitian telah mengaitkan keduanya dengan mengorok. 

Terakhir, jangan lupa untuk tidur yang cukup karena kelelahan bisa membuat ngorok lebih parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com