Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Epigallo dalam Teh Hijau Bantu Kurangi Bahaya Infeksi Covid-19

Kompas.com - 15/03/2021, 16:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa studi terbaru menyebutkan, kandungan Epigallo yang ada di dalam teh hijau berpotensi mengurangi bahaya akibat terinfeksi Covid-19.

Apa itu Epigallocatechin Gallate (EGCG)?

Epigallocatechin Gallate (EGCG) atau yang disingkat Epigallo adalah komponen utama yang terdapat di dalam teh hijau, yang diketahui memliki manfaat dalam hubungannya dengan beberapa penyakit infeksi, termasuk infeksi virus.

Medical Advisor LAPI Laboratories, dr Susi mengatakan, epigallo merupakan kelompok zat antioksidan yang masuk dalam golongan besar polifenol. 

"Epigallo memberikan efek positif untuk kesehatan karena memiliki kekuatan antioksidan," kata dia.

Baca juga: Diet hingga Anti-inflamasi, Ini 5 Manfaat Teh Hijau

Berikut 5 fakta mengenai potensi Epigallo untuk mengurangi bahaya Akibat Covid-19 yang harus Anda ketahui.

1. Memiliki antioksidan tinggi

Sesuai dengan studi dari Pakar Farmakologi dari Unair ditemukan, bahwa antioksidan pada Epigallo memiliki kekuatan 100 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin C.

Selain itu, ternyata Epigallo juga memiliki kekuatan 25 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi tubuh.

Dengan adanya kekuatan antioksidan tersebut, Epigallo yang terdapat di ekstrak teh hijau mampu mengendalikan radikal bebas yang sering terbentuk di dalam tubuh. 

2. Menangkal radikal bebas

Radikal bebas yang berlebih dapat memicu stres oksidatif dan dapat berujung pada kerusakan sel dan penyakit kronis.

dr Susi menjelaskan, ekstrak Epigallo tidak hanya berguna untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, melainkan juga bermanfaat untuk mencegah kanker, menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung serta otak.

3. Baik untuk suplemen pelengkap nutrisi pasien Covid-19

Mhatre Susmit et al., dalam penelitiannya yang diterbitkan oleh jurnal Phyto Medicine, menemukan bahwa enzim yang berperan penting dalam mematangkan virus adalah Chymotrypsin-like protease, atau yang disebut 3CLpro. 

Dengan kata lain, replikasi atau bertambahnya jumlah virus sangat tergantung pada 3CLpro. 

Sehingga, 3CLpro merupakan target utama obat yang digunakan untuk menangani infeksi virus corona secara umum. 

Nah, berkaitan dengan Epigallo ini, fakta dari studi in vitro oleh Mhatre memperlihatkan bahwa Epigallo mampu menghambat 85 persen aktivitas 3CLpro. 

Alhasil, sekelompok peneliti dari Institute of Chemical Technology India ini pun menyimpulkan, bahwa molekul Epigallo dapat digunakan sebagai suplemen pelengkap nutrisi harian untuk penanganan Covid-19.Baca juga: Peneliti Ungkap Obat Antidepresan Mencegah Gejala Parah akibat Infeksi Covid-19

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com