Mengutip IFL Science, protoplanet sendiri merupakan cikal bakal sebuah planet.
Protoplanet terbentuk saat gas dan debu yang mengelilingi Matahari muda tumbuh menjadi kerikil dan saling bertabrakan.
Sangat jarang menemukan serpihan kerak tersebut karena pada akhirnya protoplanet di Tata Surya bertabrakan dan berubah menjadi planet atau hancur berkeping-keping.
"Ketika mendekati permulaan Tata Surya, akan semakin rumit untuk mendapatkan sampel. Kami mungkin tak akan menemukan sampel lain yang lebih tua dari yang ini," ungkap Barrat.
Baca juga: Ahli Jelaskan Kenapa Meteorit Sering Jatuh di Indonesia Akhir-akhir Ini
Analisis juga mengungkap bahwa magma yang membentuk EC 002 membutuhkan setidaknya 100.000 tahun untuk mendingin dan mengeras kembali.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa magma itu sangat kental.
Studi lebih lanjut dari EC 002 tentunya akan membantu kita memahami bagaimana planet-planet terbentuk.
Temuan batu meteorit tertua di Tata Surya ini telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of The National Academy of Sciences.
Baca juga: Peristiwa Meteorit Jatuh tapi Tak Ada Fenomena Hujan Meteor, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.