Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 20.000 Gempa Guncang Islandia, Picu Gunung Berapi Meletus

Kompas.com - 08/03/2021, 12:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari 20.000 gempa mengguncang Islandia Selatan dan ibu kota Islandia Revkjavik dalam seminggu terakhir.

Para ahli geologi sangat mewaspadai bencana ini. Terlebih karena laporan Kantor Meteorologi Islandia (IMO) pada Kamis (4/3/2021) menunjukkan tanda-tanda gempa ini bisa memicu gunung berapi meletus.

Gempa maraton minggu ini adalah lanjutan dari aktivitas seismik yang dimulai pada 24 Februari 2021 ketika gempa bumi berkekuatan M 5,7 mengguncang dekat Semenanjung Reykjanes Islandia, sekitar 32 kilometer dari ibu kota.

Menurut Michigan Technological University, gempa berkekuatan M 5,0 hingga M 5,9 dianggap sedang dan dapat menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan.

Untungnya, pusat gempa cukup jauh dari kawasan penduduk pulau itu, sehingga tidak ada laporan kerusakan atau cedera pada masyarakat.

Baca juga: Ahli: Lokasi dan Waktu Gempa Megathrust Tidak Bisa Dipastikan

Menurut IMO, sebagian besar dari ribuan gempa yang terjadi setelah peristiwa 24 Februari adalah gempa kecil, dengan hanya dua gempa yang tercatat di atas M 5,0.

"Namun, penduduk Reykjavik telah merasakan guncangan setiap hari, mereka kerap terbangun karena gempa bumi," kata Thorvaldur Thordarson, seorang profesor vulkanologi di Universitas Islandia, kepada The New York Times.

"Meski membingungkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena gempa kecil dan sumber gempa cukup jauh, membuat warga Reykjavik tidak terluka" tambah Thordarson.

Dilansir Live Science, Minggu (7/3/2021), IMO juga mengeluarkan peringatan tentang peningkatan risiko tanah longsor di Semenanjung Reykjanes, tetapi tidak ada panduan lebih lanjut untuk penduduk kota.

Di masa lalu, kawanan seismik seperti ini telah diamati sebelum letusan gunung berapi di Islandia selatan.

Menurut IMO, pergerakan magma di perbatasan tempat pertemuan lempeng tektonik Amerika Utara dan Eurasia kemungkinan menyebabkan getaran, yang dapat memicu lima gunung berapi di Semenanjung Reykjanes aktif.

Jika salah satu gunung berapi Islandia selatan benar-benar meletus dalam beberapa minggu mendatang, letusan diharapkan dapat dikelola.

Menurut Thordarson, gunung berapi di selatan Islandia mengalami "denyut" aktivitas setiap 800 tahun atau lebih, dan denyut terakhir terjadi antara abad ke-11 dan ke-13.

"Islandia "tepat waktu" untuk siklus letusan lainnya, tambahnya.

Seperti gempa bumi, letusan potensial ini seharusnya juga menimbulkan sedikit ancaman bagi penduduk Islandia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com