Temuan juga menunjukkan, bahwa daerah di ujung protein lonjakan, yang dikenal sebagai domain terminal-N (NTD), membantu menstabilkan protein lonjakan.
Domain N-terminal belum mendapat banyak perhatian dari para peneliti, karena tidak mengikat langsung ke sel manusia.
“Tetapi NTD tampaknya terlibat dalam transisi protein lonjakan dari keadaan tidak aktif ke aktif, dan mutasi di wilayah tersebut dapat mempengaruhi penularan,” kata para peneliti.
Moradi mengatakan, hasil penelitian ini kemungkinan juga dapat berimplikasi pada terapi masa depan untuk Covid-19.
"Kami akan merancang terapi yang mengubah dinamika [protein lonjakan] dan membuat keadaan tidak aktif lebih stabil, sehingga mendorong penonaktifan SARS-CoV-2. Itu adalah strategi yang belum diadopsi," pungkasnya.
Meski penelitian baru ini belum mendapat tinjauan sejawat, temuan ini telah dipresentasikan pada akhir Februari lalu di Pertemuan Tahunan ke-65 Persatuan Biofisika dan telah ditayangkan ke database pracetak bioRxiv.
Baca juga: Mengenal 4 Varian Baru Virus Corona dan Bagaimana Efektivitas Vaksin Covid-19 Melawannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.