Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Dukung Lapan Hadirkan Penginderaan Jauh Berbasis Digital, Ini Tujuannya

Kompas.com - 06/03/2021, 11:03 WIB
Dea Syifa Ananda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekdata) dan Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mendapat kunjungan kerja dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D dalam rangka peninjauan fasilitas dan program unggulan dari Kedeputian bidang penginderaan jauh Lapan, Jumat (5/3/2021)

Kedeputian bidang penginderaan jauh Lapan yang dikawal Kemenristek tengah menyiapkan riset dan inovasi teknologi penginderaan jauh yakni PLATYPUS LAPAN yang menjadi salah satu Program Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024.

Platypus merupakan inovasi teknologi penginderaan jauh berupa platform pelayanan digital yang bisa memberikan dampak signifikan untuk mencegah kerusakan lingkungan. 

Baca juga: Lapan: Curah Hujan Bersihkan Abu Vulkanik Gunung Raung, Penerbangan Bisa Kembali Normal

Prof. Bambang menegaskan, peran penginderaan jauh sangat penting dalam prioritas pembangunan nasional. 

"Namun, yang terpenting adalah pemanfaatannya. Bagaimana kemudian, data-data penginderaan jauh yang sudah disediakan oleh Lapan ini harus relevan dengan kebutuhan masyarakat," ungkap prof Bambang

Lebih lanjut, prof Bambang mengungkapkan bahwa ada 3 hal penting yang dapat dicarikan solusinya lewat data-data penginderaan jauh Lapan, yakni masalah pertanian, bencana alam, dan tata ruang.

Citra satelit saat ini memang menjadi kebutuhan yang harus ada untuk rencana detail tata ruang, pembangunan, deteksi awal kebencanaan, dan kerusakan lingkungan termasuk tanggap darurat ketika terjadi bencana.

Deputi Bidang Penginderaan Jauh Dr. Orbita Roswintiarti, M.Sc menyatakan bahwa Lapan sudah melakukan sejumlah riset dan inovasi berupa strategi pelayanan berbasis digital yang dapat diakses melalui website dan aplikasi mobile. 

Salah satunya adalah Lapan fire hotspot yaitu sistem informasi pemantau kebakaran lahan dan hutan yang memberi koordinar panas yang bisa menjadi penyebab kebakaran hutan. Aplikasi ini dinilai bisa memberikan peringatan dini terkait potensi kebakaran hutan.

Cukup dengan menggunakan smartphone berbasis android, pihak kementerian dan lembaga daerah bisa mengidentifikasi hotspot.

Lapan pun menggunakan citra satelit yang resolusinya lebih baik agar diharapkan koordinat yang diperoleh oleh informasi tersebut akurat dan dapat memperbesar persentase pencegahan kebakaran hutan.

"Kami juga mengembangkan aplikasi lain, ini dikarenakan Lapan ingin meningkatkan layanan yang lebih," ungkap Orbita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com