Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Krisis Pangan di Bumi, Perusahaan Ini Bikin Kebun di Luar Angkasa

Kompas.com - 15/02/2021, 08:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Perusahaan layanan luar angkasa komersial Nanoracks berencana membangun rumah kaca yang mengorbit Bumi untuk menciptakan tanaman paling tangguh.

Dengan karakteristik itu, tanaman diproyeksikan dapat tumbuh subur di lingkungan paling keras di Bumi dan membantu menangkal krisis pangan yang terjadi akibat perubahan iklim.

Seperti dikutip dari Space, Minggu (14/2/2021), perusahaan yang berbasis di Houston, Texas, ini menandatangani kontrak dengan Abu Dhabi Investment Office (ADIO) untuk membuka pusat penelitian pertanian luar angkasa StarLab di Uni Emirat Arab (UEA).

Pusat penelitian ini akan meneliti tanaman yang tahan banting serta mempelajari dan mengembangkan jenis bakteri, mikroba, biofilm, yang selanjutkan akan dikirim ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Baca juga: Eksplorasi Luar Angkasa Pertama, Turki akan Capai Bulan pada 2023

Salah satu pendiri dan CEO Nanoracks Jeffrey Manber memaparkan, penelitian ini berdasarkan pada studi selama puluhan tahun yang menunjukkan bahwa mutasi baru pada DNA tumbuhan dapat muncul di lingkungan luar angkasa yang keras dan dapat mengarah pada penciptaan varietas baru yang mampu berkembang, bahkan dalam kondisi menantang di Bumi.

"Ada banyak makalah yang diterbitkan selama bertahun-tahun yang menunjukkan contoh spesifik di mana dalam lingkungan yang keras (luar angkasa), beberapa produk biomassa yang menarik muncul dan dapat tumbuh cukup baik, bahkan dalam kondisi gurun," kata Manber.

"Tanaman berevolusi di luar angkasa, baik melalui perubahan pada tingkat genetik atau melalui efek radiasi, tidak adanya gravitasi atau kombinasi dari semua faktor tersebut," tambah Manber.

Metode tersebut pun ternyata telah digunakan oleh China.

Menurut Profesor Liu Luxiang dari Institute of Crop Science of the Chinese Academy of Agricultural Sciences, China telah mengembangkan dan menyetujui lebih dari 200 varietas tanaman bermutasi luar angkasa untuk digunakan di pertanian sejak 1990-an.

Salah satunya adalah varietas gandum terpopuler kedua, Luyuan 502 juga dikembangkan melalui pembiakan luar angkasa.

Selain itu, China juga telah mengembangkan varietas berbagai tanaman lain, termasuk sayuran, jagung, dan kedelai.

"Melalui mutasi DNA yang terjadi di luar angkasa dan seleksi, kami telah menciptakan varietas yang memiliki hasil lebih tinggi, profil nutrisi yang lebih baik, dan ketahanan terhadap penyakit. Termasuk juga kebutuhan air yang minim atau menoleransi suhu yang lebih tinggi," ungkap Liu.

China, tambah Liu, berinvestasi ke dalam berbagai teknologi pembiakan tanaman untuk memastikan akan mampu menyokong hampir 1,4 miliar penduduknya di tengah perubahan iklim yang terus berlanjut.

Baca juga: Sambut 2021, Misi Luar Angkasa Ini Siap Ungkap Misteri Alam Semesta

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com