Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Limbah Selama Pandemi, Ahli Bakal Bikin Jalan Pakai Masker

Kompas.com - 09/02/2021, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber New Atlas

KOMPAS.com - Limbah menjadi masalah yang sepertinya tak kunjung usai. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menangani sampah dan mengolahnya menjadi material yang lebih bermanfaat.

Misalnya saja yang dilakukan oleh para ilmuwan di RMIT University Australia, yang saat ini tengah berusaha memanfaatkan masker sekali pakai sebagai material pembuat jalan yang lebih kuat.

Seperti dikutip dari New Atlas, Senin (8/2/2021) pandemi telah menghasilkan limbah dalam jumlah besar, salah satunya berasal dari masker sekali pakai. Setidaknya sekitar 6,8 miliar masker sekali pakai digunakan di seluruh dunia setiap hari.

Baca juga: Satwa Liar Hadapi Ancaman Limbah Masker Sekali Pakai

Para ilmuwan pun berusaha memanfaatkan sebagian dari limbah tersebut dengan mengolahnya menjadi apa yang dikenal sebagai agregat beton daur ulang (RCA) yang biasanya terbuat dari puing bangunan yang diproses dan digunakan untuk membentuk jalan.

Tim pun kemudian bereksperimen dengan resep berbeda. Menurut tim peneliti, campuran ideal yang memenuhi standar teknik sipil adalah satu persen maskar sekali pakai yang terbuat dari lapisan plastik bukan tenunan hingga 99 persen RCA.

Dengan menambahkan bahan masker ini, keuletan dan fleksibilitas campuran RCA dapat meningkat.

"Studi awal ini melihat kelayakan daur ulang masker sekali pakai menjadi material pembuat jalan. Kami sangat senang menemukan jika eksperimen berfungsi tetapi juga memberikan manfaat teknik yang nyata," kata Dr Mohammad Saberian, penulis dalam studi ini.

"Kami berharap penelitian juga membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut melalui cara-cara mengelola risiko kesehatan dan keselamatan dalam skala besar. Sekaligus menyelidiki apakah jenis APD lain juga akan cocok untuk didaur ulang," tambah Dr Saberian.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Teliti Jejak Virus Corona Covid-19 di Saluran Limbah

 

Material baru yang dikembangkan ini, telah digunakan untuk membangun jalan dua lajur sepanjang satu kilometer.

Untuk membuat jalan sepanjang itu diperlukan tiga juta masker. Artinya, ada sekitar 93 ton limbah yang seharusnya dibuang ke tempat pembuangan sampah dapat dimanfaatkan kembali.

"Kami tahu meski masker dibuang dengan benar, tetapi tetap akan berakhir di pembuangan sampah atau dibakar," papar Profesor Jie Li, pemimpin tim peneliti.

Pandemi tak hanya menciptakan krisis kesehatan dan ekonomi global, tetapi juga berdampak dramatis pada lingkungan.

Perlu solusi cerdas dan berkelanjutan untuk menangani masalah limbah yang sangat besar ini.

Penelitian dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com