Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Menemukan Evolusi Virus Tanaman Melindungi Inangnya, Kok Bisa?

Kompas.com - 06/02/2021, 17:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Tidak seperti kebanyakan virus yang setiap evolusi selalu menyebabkan kerugian bagi inangnya. Berbeda dengan virus pada tanaman kubis yang ditemukan sejumlan ilmuwan ini.

Biasanya, virus pada tanaman akan merusak seluruh keluarga tanaman kubis, seperti brokoli dan kembang kol.

Uniknya, ilmuwan Spanyol menemukan evolusi virus justru menguntungkan inangnya di saat krisis.

Dikutip dari Science Alert, Sabtu (6/2/2021), selama periode kekeringan, para peneliti telah menemukan virus mosaik lobak yang dapat beralih dari penghalang pertumbuhan tanaman, justru mengubah jam sirkadian inangnya, sehingga tanaman cenderung kehilangan lebih sedikit air.

Baca juga: Evolusi Virus Bisa Gagalkan Vaksin Covid-19, Ini Cara Menghentikannya

 

Artinya, saat musim kemarau yang sangat kering, tanaman hanya kehilangan sedikit air karena evolusi yang terjadi pada virus tersebut.

Dalam studi ini, saat spesies gulma liar yang dikenal sebagai selada thale (Arabidopsis thaliana), terinfeksi dengan varian virus tertentu, para ilmuwan justru menemukan 25 persen lebih tanaman ini dapat bertahan hidup setelah pasokan air berkurang.

Kendati demikian, semua itu bergantung pada cuaca.

"Dalam kondisi normal, virus menunjukkan penglihatan klasiknya sebagai patogen dengan membunuh tanaman yang disiram," jelas ahli virologi Santiago Elena Fito, ketua Institute for Integrative Systems Biology (I2SysBio), Spanyol.

Baca juga: Virus Nipah Dibawa Kelelawar Buah, Seperti Apa Gejalanya?

 

"Namun, tanaman yang terinfeksi yang mengalami kondisi stres akibat kekeringan tetap dapat hidup," imbuh dia.

Uji coba melihat evolusi virus tanaman

Untuk mengetahui bagaimana perubahan tersebut terjadi, para peneliti menginfeksi tanaman yang sehat dengan varian virus yang telah berevolusi di bawah kondisi seperti kekeringan atau tumbuh di bawah curah hujan yang biasa.

Tanaman yang terinfeksi kemudian disiram secara normal, subjek lain diberi perlakukan dengan sedikit air.

Varian virus yang berkembang dalam kondisi normal terus menyebabkan penyakit pada tanaman tersebut.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Terus Bermunculan, Ini 4 Mutasi Virus yang Diketahui

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com