Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Mengompol Malam Hari Bisa Jadi Tanda Nokturnal Enuresis, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 31/01/2021, 17:01 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

 

 

Penyebab anak mengompol malam hari

"Hingga saat ini, penyebab utama enuresis atau mengompol belum dapat ditentukan pasti.  Faktor penyebab nokturnal enuresis bersiifat multifaktorial," ujarnya.

Sejauh ini, berdasarkan penyebabnya diduga enuresis dapat terbagi menjadi dua yaitu enuresis primer dan enuresis sekunder.

Enuresis primer menunjukkan gangguan sistem saraf dalam mengendalikan kandung kemih sehingga anak tidak bisa menyadari sensasi saat kandung kemih penuh.

Sedangkan, enuresis sekunder menunjukkan adanya kondisi fisik atau psikologis, seperti diabetes, gangguan struktur saluran urine, atau stres.

Selain itu, kondisi mental dan psikososial anak juga dianggap sebagai salah satu penyebab dan tentunya konsekuensi dari keadaan enuresis yang menimpanya.

Baca juga: Sering Kencing di Malam Hari Bisa jadi Gejala Nokturia, Apa itu?

 

Berikut beberapa pemicu gangguan stres atau tekanan psikologis yang juga dapat menjadi penyebab enuresis pada anak-anak.

  • Kematian kerabat
  • Adaptasi ke lingkungan baru
  • Pertengkaran dalam keluarga
  • Belajar buang air kecil di toilet yang dipaksakan
  • Belajar buang air kecil dimulai usia yang terlalu dini

Adapun hal lain yang dipertimbangkan memiliki hubungan dengan nokturnal enuresis adalah sebagai berikut.

  • Konstipasi
  • Obstuksi pada saluran kemih
  • Sistisis
  • Diabetes insipidus
  • Gangguan tidur
  • Kapasitas kandung kemih yang kecil
  • Kandung kemih overaktif
  • Kondisi genetik
  • Konstipasi
  • Infeksi saluran kemih

Baca juga: Sering Kencing di Malam Hari Bisa jadi Gejala Nokturia, Apa itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com