Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Anda, Badak Pun Sulit Menemukan Jodoh di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/01/2021, 17:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Pembatasan di masa pandemi Covid-19 membuat kita lebih sulit bersosialisasi, apalagi menemukan jodoh.

Hal ini rupanya juga dirasakan oleh badak jomblo yang kesepian di Kebun Binatang Nasional Bangladesh, Dhaka, Bangladesh.

Badak bernama Kanchi tersebut kini tengah berada di usianya yang paling subur.

Namun sejak pasangannya Kancha mati pada 2014, dia telah hidup sendirian dan kesepian di kandangnya.

Belakangan, kondisi Kanchi semakin memburuk. Dia tidak mau makan dan jadi lebih sering mengabaikan penjaganya Farid Mia.

Baca juga: Demi Kelestarian Badak di Indonesia, Ini Upaya Konservasi yang Dilakukan

Diwawancarai oleh AFP, Sabtu (16/1/2020); Mia menuturkan perubahan perilaku Kanchi yang dia amati.

Dia mengatakan, mood-nya (Kanchi) sering berubah-ubah. Kadang dia tidak merespons panggilanku. Ini karena dia tumbuh sendirian selama bertahun-tahun belakangan ini.

"Aku sudah bilang ke dia bahwa kami akan segera mencarikan pasangan jantan untuknya. Tapi dia tidak sabar. Dia butuh pasangan secepatnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Abdul Latif, kurator Kebun Binatang Nasional Bangladesh.

Dia berkata bahwa pihak kebun binatang telah berupaya untuk menemukan pasangan bagi Kanchi, namun pandemi Covid-19 menghambat upaya pengiriman badak jantan dari Afrika.

"Kami tahu dia merasa kesepian dan kami telah berupaya sebaik mungkin untuk membelikannya pasangan yang pas," ujarnya.

Baca juga: Badak Sumatera Terancam Punah, Yayasan Kehati Jalankan Program TFCA

Belajar dari kisah Kaavan

Kisah Kanchi belakangan menarik perhatian dunia karena mirip dengan cerita gajah asia di kebun binatang Pakistan bernama Kaavan.

Untuk diketahui, pada bulan November lalu Kaavan dinobatkan sebagai gajah paling kesepian di dunia karena telah sendirian sejak 2012.

Setelah kisahnya viral, penyanyi ternama Cher memindahkannya dari kebun binatang Pakistan ke taman konservasi di Kamboja.

Kebun Binatang Nasional Bangladesh tidak ingin hal yang sama terjadi pada Kanchi.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Perlu Menjaga Populasi Badak Sumatera Asli Indonesia

Latif mengatakan, seekor badak bisa hidup hingga usia 38 tahun di penangkaran. Dia masih punya banyak waktu untuk hidup di sini jadi sudah tugas kami untuk menemukan pasangannya.

Selagi menunggu pasangannya dari Afrika tiba, Kanchi akan berusaha menghibur dirinya sendiri dengan berkubang di lumpur dalam kandangnya, berjemur di bawah matahari, serta makan enam kilogram bekatul dan satu kilogram kacang arab per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com