Dampak Nokturia pada kualitas hidup
Dalam diskusi yang bertajuk "Jangan Diamkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis", Harrina berkata, ada banyak sekali hal yang bisa terdampak dari kondisi penyakit nokturia ini.
Beser di malam hari, kan mengganggu kualitas tidur Anda, yang nantinya akan berpeluang menyebabkan beberapa hal berikut.
- Gangguan mood
- Gangguan memori dan fungsi kognitif
- Gangguan bekerja.
- Risiko jatuh, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja
- Risiko penyakit jantung dan diabetes
- Risiko depresi
- Penurunan sistem imun
Gejala nokturia
Perlu diingat bahwa tidak semua kondisi beser di malam hari adalah nokturia.
Sebab, seringnya berkemih yang termasuk kategori penyakit nokturia adalah ketika Anda sudah benar-benar tidur dan diikuti perasaan atau keinginan untuk buang air kecil, bahkan tidak hanya satu kali terjadi selama periode tidur Anda di malam hari.
Selain itu, keseringan berkemih juga tidak disebut nokturia, jika terjadi sebelum Anda tidur atau ketika siang hari.
Baca juga: Sering Buang Air Kecil Tengah Malam? Waspadai Masalah Prostat
Berikut beberapa gejala seseorang dapat didiagnosis menderita nokturia.
- Buang air kecil lebih dari sekali pada malam hari yang diikuti tidur
- Buang air kecil dengan volume lebih banyak (jika terdapat poliura)
- Lemas dan kurang tidur akibat berkemih malam hari yang mengganggu siklus tidur
Penyebab nokturia (beser malam hari)
Ada beberapa macam penyebab seseorang mengalami kondisi nokturia, bahkan ada faktor penyebab yang berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Misalnya obstruksi infra vesika seperti penyakit prostat ,merupakan salah satu penyebab nokturia pada laki-laki.
Namun, penyebab paling utama penyakit ini adalah gaya hidup yang tidak sehat hingga gangguan kesehatan lainnya, menyebabkan seseorang mengalami kondisi nokturia.
Berikut ini penyebab umum nokturia pada laki-laki dan perempuan.
- Gangguan kontraksi kandung kemih
- Komplikasi diabetes mellitus
- Kelainan neurologis
- Kelainan hormonal
- Pola minum yang salah
- Pola berkemih yang salah
- Gangguan ginjal
- Kelainan jantung dan pembuluh darah
- Faktor psikologis
- Diet
- Kelainan saluran kemih bagian bawah
- Gangguan tidur (insomnia)
- Pengaruh obat-obatan
Baca juga: Orangtua, Kenali Tanda Dehidrasi Anak dari Kebiasaan Buang Air Kecil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.