KOMPAS.com - Kemarin Rabu (25/11/2020), para ilmuwan mengumumkan temuan tengkorak burung seukuran burung gagak yang memiliki paruh berbentuk sabit.
Burung yang dinamai Falcatakely forsterae itu hidup di zaman dinosaurus, tepatnya Era Mesozoikum. Dia adalah penghuni Madagaskar 68 juta tahun lalu.
Menurut para ilmuwan, burung ini memiliki karakteristik yang beda dengan burung lain di masanya. Bukah hanya bentuk paruh, tapi anatomi dasar secara menyeluruh.
Tak heran, peneliti menganggap temuan ini sebagai bukti keanekaragaman unggas di zaman dinosaurus.
Baca juga: Dinosaurus Juga Alami Infeksi Tulang Akut, Peneliti Temukan Buktinya
Dilansir Reuters, Kamis (26/11/2020), paruh Falcatakely forsterae mirip seperti paruh burung toucan kecil yang berasal dari spesies berbeda dan tidak berkerabat dekat.
Di era modern ini, kita tahu ada berbagai macam bentuk paruh burung. Dari burung kolibri yang punya paruh mirip pedang hingga rangkong badak.
Namun, hanya sedikit keanekaragaman yang ditemukan di antara burung Mesozoikum.
Para ilmuwan hanya menemukan tengkorak Falcatakely forsterae. Ukurannya sekitar 9 sentimeter dan ditemukan tertanam di batu.
Peneliti tidak mengotak-atiknya karena tidak angin mengambil risiko merusak tengkorak tersebut.
Sebaliknya, peneliti menganalisis tengkorak Falcatakely forsterae menggunakan pemindaian canggih dan rekonstruksi digital.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan