Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Ahli Temukan Burung Era Dinosaurus dengan Paruh Mirip Sabit

Kompas.com - 26/11/2020, 13:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Kemarin Rabu (25/11/2020), para ilmuwan mengumumkan temuan tengkorak burung seukuran burung gagak yang memiliki paruh berbentuk sabit.

Burung yang dinamai Falcatakely forsterae itu hidup di zaman dinosaurus, tepatnya Era Mesozoikum. Dia adalah penghuni Madagaskar 68 juta tahun lalu.

Menurut para ilmuwan, burung ini memiliki karakteristik yang beda dengan burung lain di masanya. Bukah hanya bentuk paruh, tapi anatomi dasar secara menyeluruh.

Tak heran, peneliti menganggap temuan ini sebagai bukti keanekaragaman unggas di zaman dinosaurus.

Baca juga: Dinosaurus Juga Alami Infeksi Tulang Akut, Peneliti Temukan Buktinya

Dilansir Reuters, Kamis (26/11/2020), paruh Falcatakely forsterae mirip seperti paruh burung toucan kecil yang berasal dari spesies berbeda dan tidak berkerabat dekat.

Di era modern ini, kita tahu ada berbagai macam bentuk paruh burung. Dari burung kolibri yang punya paruh mirip pedang hingga rangkong badak.

Namun, hanya sedikit keanekaragaman yang ditemukan di antara burung Mesozoikum.

Para ilmuwan hanya menemukan tengkorak Falcatakely forsterae. Ukurannya sekitar 9 sentimeter dan ditemukan tertanam di batu.

Peneliti tidak mengotak-atiknya karena tidak angin mengambil risiko merusak tengkorak tersebut.

Sebaliknya, peneliti menganalisis tengkorak Falcatakely forsterae menggunakan pemindaian canggih dan rekonstruksi digital.

"Luar biasa. Tengkorak (Falcatakely forsterae) kecil, halus, rapuh, dan sangat menantang untuk dipelajari. Semuanya jadi satu," kata profesor anatomi Universitas Ohio, Patrick O'Connor, penulis utama penelitian yang terbit di jurnal Nature.

"Fosil burung ini sangat langka karena memiliki kerangka yang sedemikian halus. Tulang berongganya pun dapat bertahan dari proses fosilisasi," imbuh paleontolog dan rekan penulis studi Alan Turner dari Stony Brook University di New York.

Turner berkata, tengkorak Falcatakely forsterae merupakan contoh kecil dari keragaman bentuk burung dari era Mesozoikum.

Ilustrasi burung Falcatakely forsterae yang hidup 68 juta tahun lalu di Madagaskar. Paruhnya mirip burung modern.REUTERS Ilustrasi burung Falcatakely forsterae yang hidup 68 juta tahun lalu di Madagaskar. Paruhnya mirip burung modern.

Anatomi Falcatakely forsterae

Menurut para peneliti, burung Falcatakely forsterae berevolusi dari dinosaurus berbulu kecil sekitar 150 juta tahun yang lalu.

Burung purba mempertahankan banyak ciri leluhur termasuk gigi. Buktinya, fosil Falcatakely memiliki satu gigi kerucut di bagian depan rahang atas.

Menurut dugaan ilmuwan, Falcatakely mungkin memiliki sedikit gigi seumur hidupnya.

Baca juga: Peneliti Ungkap Bukti Duel Maut yang Terjadi pada Dinosaurus

Itu sama seperti milik kelompok burung enantiornithines, yang tidak selamat dari peristiwa kepunahan massal 66 juta tahun lalu, yang mengakhiri Periode Cretaceous.

"Tidak seperti burung paling awal seperti Archaeopteryx, yang dalam banyak hal masih terlihat seperti dinosaurus dengan ekor panjang dan moncong tidak terspesialisasi. Burung seperti Falcatakely terlihat relatif modern,” kata Turner.

Itu dalam struktur kerangka yang mendasari di mana perbedaannya lebih jelas, tambah O'Connor, dengan lebih banyak kesamaan dinosaurus seperti Velociraptor daripada burung modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com