Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Makan Cabai Bisa Memperpanjang Umur, Benarkah?

Kompas.com - 10/11/2020, 20:15 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda pencinta pedas, ada kabar gembira. Konsumsi cabai dikaitkan dengan penurunan kematian sebanyak 25 persen, jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengonsumsi cabai.

Bahkan, empat studi internasional besar menganalisis data pola makan orang yang mengonsumsi cabai.

Melansir Science Daily, (9/11/2020) hal yang ditemukan dari studi tersebut adalah, konsumsi cabai dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 26 persen.

Studi sebelumnya telah menemukan, bahwa capsaicin yang terkandung dalam cabai memiliki efek pengaturan anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan glukosa darah.

Baca juga: Cabai Rawit Bisa Sembuhkan Sariawan? Dokter Bilang Itu Mitos

Untuk menganalisis efek cabai pada semua penyebab dan kematian penyakit kardiovaskular, peneliti menyaring 4.729 studi dari lima database kesehatan global terkemuka (Ovid, Cochrane, Medline, Embase, dan Scopus).

Analisis terakhir mereka menyertakan empat studi besar, yang mencakup hasil kesehatan bagi peserta dengan data tentang konsumsi cabai.

Catatan kesehatan dan pola makan lebih dari 570.000 orang di Amerika Serikat, Italia, China, dan Iran digunakan untuk membandingkan hasil dari mereka yang mengonsumsi cabai dengan mereka yang jarang atau tidak pernah makan cabai.

Dibandingkan dengan individu yang jarang atau tidak pernah makan cabai, analisis menemukan bahwa orang yang makan cabai memiliki:

  • penurunan relatif 26% dalam mortalitas kardiovaskular;
  • penurunan relatif 23% dalam kematian akibat kanker; dan
  • penurunan relatif 25% dalam semua penyebab kematian.

"Kami terkejut menemukan bahwa dalam studi yang diterbitkan sebelumnya, konsumsi cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko keseluruhan dari semua penyebab, penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kanker," kata penulis senior Bo Xu, MD, ahli jantung di Heart, Vascular & Thoracic Institute Klinik Cleveland di Cleveland, Ohio.

Baca juga: Cabai Memperlambat Pertumbuhan Sel Kanker Payudara

 

Bisa dikatakan, bahwa ternyata faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan.

Meski demikian, belum diketahui alasan pasti dan mekanisme yang bisa menjelaskan temuan penelitian saat ini belum diketahui.

Oleh karena itu, peneliti tidak bisa mengatakan bahwa makan lebih banyak cabai dapat memperpanjang hidup dan mengurangi kematian, terutama dari faktor kardiovaskular atau kanker.

Lebih banyak penelitian, terutama bukti dari studi terkontrol secara acak, diperlukan untuk mengonfirmasi temuan awal ini.

Dr. Xu mengatakan, ada beberapa batasan dalam penelitian ini. Empat studi yang ditinjau termasuk data kesehatan spesifik terbatas pada individu atau faktor lain yang mungkin memengaruhi temuan.

Peneliti juga mencatat, bahwa jumlah dan jenis cabai yang dikonsumsi bervariasi di antara penelitian, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan tentang seberapa banyak, seberapa sering, dan jenis cabai yang dikonsumsi dapat dikaitkan dengan manfaat kesehatan.

Para peneliti saat ini masih terus menganalisis data mereka dan berharap dapat segera menerbitkan jurnal lengkapnya.

Baca juga: Napas Naga, Cabai Terpedas di Dunia, Sensasinya Bisa Membunuh Kita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com