Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamasutra Satwa: Lumba-lumba Kawin Tak Hanya untuk Reproduksi

Kompas.com - 10/11/2020, 12:05 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Lumba-lumba melakukan seleksi 

Seleksi seksual di antara mamalia menggambarkan peran dimorfik antara jantan dan betina.

Karakteristik fenotipe dan reproduksi, seperti ukuran tubuh, paritas dan ukuran keturunan, disarankan untuk memainkan peran penting dalam pemilihan pasangan.

Keberhasilan reproduksi wanita bergantung pada perawatan keturunan dan kebugaran pasangan, yang mengarah pada peningkatan selektivitas betina saat memilih pasangan.

Baca juga: Studi Sebut Lumba-lumba Muda Pemilih dalam Berteman

Pilihan pasangan mamalia jantan, baik monogami maupun poligami, dipengaruhi oleh potensi reproduksi betina (misalnya paritas dan keadaan reproduksi) dan memaksimalkan keberhasilan perkembangbiakan.

Perilaku kawin, seperti penampilan pacaran, mendorong perkembangan pasangan kawin, yang berpotensi mengarah pada produksi keturunan yang lebih layak dan memunculkan ikatan pasangan yang lebih lama.

Frekuensi perilaku kawin yang diamati, dipengaruhi oleh usia, dominasi jantan dan betina, serta paritas (betina yang pernah melahirkan), menunjukkan bahwa karakteristik sosial dan reproduksi vs. fenotipe (yaitu, ukuran) memiliki pengaruh yang signifikan pada pemilihan pasangan lumba-lumba hidung botol.

Kehamilan Lumba-lumba

Mengingat lumba-lumba adalah mamalia, maka ia akan melewati masa kehamilan. Masa kehamilan lumba-lumba hidung botol kira-kira 12 bulan, dan anak lumba-lumba biasanya lahir dengan ekor lebih dulu. Proses persalinan dapat berlangsung dari 30 menit hingga 3 jam.

Saat lahir, anak lumba-lumba hidung botol memiliki panjang sekitar 3 - 4 kaki dan berat 30-40 pon.

Mereka terlahir dengan sirip rata di punggung, dan ekornya melengkung. Sirip punggung biasanya berdiri tegak sekitar 24 - 48 jam setelah lahir, meskipun mungkin akan goyah selama bertahun-tahun.

Anak yang baru lahir umumnya berwarna gelap dengan garis-garis terang yang disebut lipatan janin.

Untuk semua mamalia laut, jumlah normal keturunan saat lahir adalah 1, yang diyakini mencerminkan besarnya jumlah perawatan yang diinvestasikan pada satu keturunan.

Tidak mungkin seorang ibu dapat menawarkan perawatan yang diperlukan untuk bertahan hidup, bagi banyak kelahiran pada waktu yang bersamaan.

Sedangkan untuk pejantan pada beberapa spesies yang tidak berkewajiban dapat melakukan perawatan keturunan untuk mencapai peningkatan kebugaran genetik, mengembangkan ikatan yang lebih kuat dengan pasangan yang cocok, meningkatkan hasil reproduksi, meningkatkan kelangsungan hidup keturunan, dan mengurangi interval kelahiran.

Baca juga: Bukan dari Induknya, Lumba-lumba Belajar Trik Berburu dari Temannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com