Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Berisiko Diabetes jika Melahirkan Bayi di atas 4 Kg, Kok Bisa?

Kompas.com - 08/11/2020, 10:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melahirkan bayi dengan bobot yang besar dan sehat, tentu menjadi momen membahagiakan untuk sang Ibu dan seluruh anggota keluarga.

Tetapi, tahukah Anda bahwa melahirkan bayi dengan bobot di atas 4 kilogram ternyata meningkatkan risiko ibu terkena diabetes paska melahirkan.

Hal ini disampaikan oleh Executive Commite Member IDF Western Pacific Region (2009-2011 & 2012-2015), Prof Dr dr Sidartawan Soegondo SpPD KEMD FACE.

"Melahirkan bayi di atas 4 kilogram itu bisa meningkatkan risiko terkena diabetes pada ibu, jadi jangan senang dulu," kata Sidar dalam diskusi daring bertajuk World Diabetes Day 2020: Pentingnya Peran Cargiver dan Saatnya Sadar serta Peduli Diabetes, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Naik 6,2 Persen Selama Pandemi, Pasien Diabetes Indonesia Peringkat 7 di Dunia

Hal tersebut bisa terjadi pada ibu, yang bahkan tidak memiliki riwayat diabetes sebelum hamil dan juga tidak memliki riwayat keturunan diabetes di keluarganya.

Sidar menjelaskan, ada dua kondisi berbeda terkait diabetes dan kehamilan.

Pertama adalah perempuan yang sebelum hamil memang memiliki penyakit diabetes. Maka, setelah melahirkan, berapapun bobot bayinya, di atas 4 kg atau di bawah 4 kg, diabetes tetap ada.

Kedua adalah, perempuan yang baru mengalami diabetes saat hamil. Pada perempuan kategori ini, sangat mungkin melahirkan bayi dengan bobot di atas 4 kilogram.

"Tapi ternyata setelah melahirkan, diabetes tersebut akan hilang," ujarnya.

Namun, kata dia, keadaan itu membuat perempuan kategori kedua memiliki faktor risiko tinggi, terkena diabetes di masa mendatang.

"Risiko diabetes jadi lebih tinggi, dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengalami diabetes ketika hamil," jelasnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Pare Bisa Membantu Obati Diabetes?

 

Ilustrasi hamilShutterstock Ilustrasi hamil

Sebagai informasi, kondisi diabetes yang dialami perempuan selama kehamilan, disebut dengan Gestational Diabetes (diabetes kehamilan).

Seperti dilansir dari Hello Sehat, diabetes cenderung sering terjadi pada ibu hamil di trimester kedua, tepatnya di antara minggu ke 24 sampai ke 28 kehamilan.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh ibu hamil, tidak dapat menghasilkan cukup insulin selama 9 bulan kehamilan.

Insulin adalah hormon yang fungsi utamanya mengendalikan kadar gula darah di dalam tubuh.

Buruknya, jika tidak ditangani dengan tepat, maka diabetes gestasional akan berpotensi menyebabkan komplikasi pada ibu maupun bayi dalam kandungan.

Berikut beberapa gejala diabetes gestasional:

- Merasa lelah, lemas, dan lesu

- Sering kelaparan dan ingin makan terus 

- Sering kehausan

- Sering buang air kecil

Kendati diabetes pada kedua kondisi tersebut berbeda, Sidar berkata, obat yang diberikan kepada pada ibu hamil tetap sama.

Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Insulin Pecahkan Misteri Penyakit Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com