Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadal Raksasa Belajar Terbang Selama 150 Juta Tahun, Kok Bisa?

Kompas.com - 29/10/2020, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

Kendati demikian, Venditti mengatakan meskipun kehebatan mereka di udara akhirnya terkenal, namun pertanyaannya apakah pada akhirnya kemampuan terbang pterosaurus lebih baik dan membuatnya lebih unggul dari hewan lainnya.

"Metode baru kami memungkinan kita mempelajari evolusi jangka panjang dengan cara yang benar-benar baru," jelas dia.

Pterosaurus berevolusi dari hewan darat dan pertama kali muncul sebagai penerbang pada periode Early Triassic, sekitar 245 juta tahun yang lalu. Fosil pertama spesies ini berasal dari 25 juta tahun kemudian.

Baca juga: 200 Juta Tahun Lalu Ada Kadal Mamalia yang Seukuran Gajah

 

Menggunakan fosil yang ditemukan, para ilmuwan memantau perubahan efisiensi terbang pada pterosaurus, dengan mengukur lebar sayap dan ukuran tubuh mereka pada tahap yang berbeda.

Melalui model baru yang berdasarkan burung hidup, yang kemudian diterapkan pada data 75 spesies kadal terbang, menunjukkan reptil ini memiliki kemampuan terbang yang semakin baik secara bertahap selama jutaan tahun.

Dr Joanna Baker, ahli biologi evolusi dan rekan penulis di University of Reading mengatakan lini adalah bukti unik bahwa meskipun hewan-hewan ini adalah yanh kompeten, namun mungkin sebagian besar waktu mereka habiskan di darat.

Baca juga: Kisah Pencarian Kadal Paling Langka di Sekitar Kaldera Danau Toba

 

"Temuan kami bahwa mereka (kadal terbang) memiliki sayap yang lebih kecil untuk bukti fosil untuk mengurangi ketergantungan mereka pada kemampuan terbang," kata Baker.

Profesor Mike Benton dari University of Bristol menambahkan sampai saat ini, ahli paleontologi dapat mendeskripsikan anatomi makhluk berdasarkan fosil dan mengetahui fungsinya.

"Sungguh menarik, sebab sekarang (fosil) juga dapat digunakan untuk menghitung efisiensi operasional hewan yang telah punah dan kemudian membandingkan evolusi mereka," jelas Benton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com