Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlihat Menggemaskan, Gigitan Kukang Asal Indonesia Ini Beracun dan Mematikan

Kompas.com - 27/10/2020, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Namun untuk mengetahui bagaimana kukang menggunakan racunnya di alam, Nekaris menggunakan kalung radio untuk melacak 82 kukang Jawa (Nycticebus javanicus), spesies terancam punah di Indonesia.

Seperti jenis kukang lainnya, kukang Jawa bersama pasangannya akan menempati wilayah kecil yang terdiri dari satu atau beberapa pohon penghasil getah.

Selama rentang delapan tahun, para peneliti menghabiskan lebih dari 7000 jam memantau subjek penelitian di petak hutan seluas dua mil persegi. Peneliti menangkap kembali hewan setiap beberapa bulan untuk pemeriksaan kesehatan.

Yang mengejutkan dari semua tangkapan, 20 persen kukang memiliki luka gigitan baru. Seringkali luka parah yang membusuk yang menyebabkan kehilangan telingan, jari kaki, atau yang lainnya. Jantan lebih sering mengalami gigitan daripada betina.

Baca juga: Terungkap, Arti Motif Wajah pada Kukang Jawa

 

Luka tersebut menurut peneliti merupakan luka nekrotik, sementara luka yang diakibatkan oleh gigitan predator hanya sekali terjadi.

Peneliti pun menyimpulkan bahwa kukang merupakan hewan teritorial. Mereka sering menggunakan racunnya dalam perkelahian.

Temuan ini pun menempatkan kukang sebagai segelintir spesies yang menggunakan racun untuk tujuan mempertahankan teritorinya.

Sebelumnya memang sudah terjadi perdebatan untuk apa sebenarnya racun pada kukang. Ada hipotesis yang menyebut jika racun digunakan untuk menangkap mangsa. Namun mengingat makanan kukang berupa getah, maka hipotesis itu pun dikesampingkan.

Sementara hipotesis lain yang mengemuka adalah racun kukang digunakan untuk pertahanan terhadap predator atau parasit. Kini kedua hipotesis tersebut tampaknya tak berlaku lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com