Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Vaksin Corona China Disebut Selesai Uji Klinis Fase Tiga, Begini Kata Ahli

Kompas.com - 19/10/2020, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Ahmad menjelaskan uji klinis vaksin fase 3 dilakukan untuk melihat perbedaan antara orang yang diberikan plasebo dengan kelompok yang diberikan vaksin, dalam merespon kekebalan terhadap Covid-19.

"Hanya saja, pertanyaannya, ada beberapa alasan kenapa dalam tanda kutip terkesan terburu-buru," jelas Ahmad.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, saat ini dunia tengah dihadapkan dengan kondisi permintaan vaksin yang sangat tinggi, sementara jumlah produsen vaksin sedikit.

"Secara global untuk waktu yang sangat singkat itu, tidak mungkin kita bisa mengvaksinasi semua orang. Karena demand sangat tinggi sementara suplainya rendah, tentu secara market harga juga mahal," jelas Ahmad.

Baca juga: Belum Ada Vaksin Covid-19 yang Ampuh, Kenapa Vaksinasi Dimulai November?

 

Oleh sebab itu, Ahmad menduga kemungkinan upaya pemerintah untuk membeli vaksin corona dari tiga produsen tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi, untuk menyelamatkan penduduk Indonesia dalam menghadapi pandemi ini.

Kendati demikian, Ahmad mengingatkan bahwa ada risiko atau konsekuensi yang harus dihadapi. Dia mengungkapkan ada dua kemungkinan terkait efektivitas vaksin yang akan diberikan nantinya.

"Pertama, vaksin mungkin bisa menghentikan infeksi. Karena saking efektifnya, bisa saja orang akan kembali hidup normal. Kemungkinan lain, vaksin tidak bisa menghentikan penularan," ungkap Ahmad.

Oleh sebab itu, Ahmad mengingatkan perlunya kehati-hatian, serta terpenting transparasi data hasil uji klinis bahwa vaksin tersebut memang siap dan aman digunakan.

"Namun, semua kembali pada BPOM sebagai garda terakhir. Meski nanti vaksin corona sudah tersedia, secara regulasi tidak bisa langsung digunakan, sebelum ada lampu hijau dari BPOM," imbuh Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com