Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300.000 Tahun Lalu, Manusia Sudah Gunakan Api untuk Bikin Alat Batu

Kompas.com - 13/10/2020, 19:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Penelitian baru menyebut jika manusia, ternyata telah menggunakan api untuk membantu proses menghasilkan peralatan batu sejak 300.000 tahun yang lalu.

Temuan ini tentunya menegaskan kemampuan kognitif dan budaya spesies manusia sekaligus membuktikan, bahwa hominin awal telah mampu mengendalikan suhu api.

Seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (13/10/2020) bukti peralatan batu bikinan manusia tersebut ditemukan di Gua Qesem di Israel tengah.

Baca juga: Sebelum Ada Api, Nenek Moyang Manusia Memasak dengan Mata Air Panas

Peralatan itu kemudian dianalisis oleh peneliti, untuk mengukur seberapa besar paparan api yang digunakan untuk membuat peralatan tersebut.

Menggunakan kombinasi spektroskopi dan machine learning, peneliti pun dapat menentukan perkiraan suhu yang digunakan untuk memberikan tekstur dan bentuk alat batu.

Peneliti menemukan, jika peralatan dipanaskan dengan suhu yang beragam. Seperti misalnya pisau yang dipanaskan hingga suhu 259 derajat Celcius.

Sementara serpihan pada 413 derajat Celcius, sedangkan tutup panci dipanaskan hingga suhu mencapai 447 derajat Celcius.

Penggunaan api, menurut penelitian yang telah dipublikasikan di Nature Human Behaviour ini, memungkinkan kontrol pemecahan batu selama pembentukan.

"Jika hominin di Gua Qesem menggunakan api sebagai bagian produksi alat, ini merupakan tanda penggunaan api tingkat lanjut. Dengan demikian dapat membantu kami memahami bagaimana dan kapan hominin mengendalikan api dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Silje Evjenth Bentsen, antropolog dari Universitas Bergen.

Lebih lanjut, teknik ini pun membutuhkan kerja keras manusia untuk mengumpulkan bahan bakar pembuat api.

Selain itu juga perlu upaya teknis yang tinggi, karena batu sensitif terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba.

Jika proses pemanasan tidak dikuasi dengan baik, batu akan pecah dan tak dapat digunakan lagi.

Baca juga: Bukti Manusia Masih Berevolusi, Ada Pembuluh Nadi Tambahan di Lengan

Untuk itu hominin awal harus menciptakan panas yang cukup, tak terlalu panas dan tak terlalu dingin.

Manusia purba juga perlu memahami berapa lama api menyala, kapan dibiarkan dingin sebelum digunakan lagi.

"Proses ini membutuhkan banyak langkah dan perencanaan yang matang. Anda perlu mengetahui batuan mana yang harus dipanaskan untuk alat serta harus mengumpulkannya dan bahan bakar lain," jelas Bentsen.

"Studi yang dilakukan di Qesem menunjukkan, bahwa hominin awal menguasai proses ini 300.000 tahun yang lalu atau bahkan lebih awal dan itu memberi kita banyak bahan untuk dipikirkan," 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com