Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamasutra Satwa: Lobster Betina Lepaskan Cangkangnya Saat Kawin

Kompas.com - 08/10/2020, 19:03 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lobster merupakan udang besar (Crustacea) dengan cangkang keras yang tubuhnya memiliki dua bagian, yaitu kepala yang menyatu dengan perut atau bagian badan.

Tubuh lobster memiliki 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang capit dan 4 pasang kaki lainnya untuk berjalan.

Melansir National Geographic, Juli 2017, tugas krustasea melibatkan penyemprotan urin dan pergantian kulit.

Selama berhari-hari, pada masa kawin, betina akan menyemprotkan air kencing ke dalam sarang pasangan yang diinginkannya.

Ketika jantan terpesona oleh aromanya, maka betina akan dibiarkan masuk.

Kemudian kedua lobster akan saling membelai dengan antena dan dengan kaki tertutup reseptor. Hal tersebut akan berlangsung selama beberapa hari.

Baca juga: Teliti Kelangsungan Hidup Spesies, Ilmuwan Hitung Sperma Lobster dengan Ini

Begitu lobster betina yakin bahwa lobster jantan akan melindunginya, betina kemudian melepaskan cangkangnya, perlahan-lahan.

Saat ia melepaskan cangkang kerasnya, ia juga melepaskan kantong tempat dia menyimpan sperma dari pasangannya.

Lobster betina meninggalkan tubuhnya dalam cangkang baru yang sangat lembut, kemudian berjaga-jaga selama setengah jam hingga cangkangnya mengeras.

Dengan kaki cakarnya, lobster jantan menahan posisi di atas betina dan mengangkat tubuh betina untuk berhadapan dengannya, lalu memeluk betina di kakinya.

Cangkang baru betina memiliki kantong sperma baru. Jantan akan memasukkan sebungkus sperma ke dalamnya menggunakan pelengkap yang disebut gonopoda. 

Baca juga: Soal Benih Lobster, Ahli Paparkan Dampak dan Peraturan Penangkapannya

 

Ilustrasi lobsterDok KKP Ilustrasi lobster

Setelah proses pembuahan selesai, pejantan akan pergi dan menyambut betina yang lain.

Sementara itu betina yang ditinggalkan, akan menggunakan paket sperma untuk membuahi ribuan telur, yang akan dia bawa di bawah ekornya selama sekitar satu tahun sampai larva menetas.

Sayangnya, reproduksi lobster rupanya terancam oleh perubahan iklim.

Menurut Diane Cowan, pendiri Lobster Conservancy, perubahan iklim mengancam proses melahirkan bayi - bayi lobster tersebut.

"Saat air hangat, lobster menggunakan energinya untuk tumbuh, ketika suhu air musim dingin menjadi 30 fahrenheit (minus 1 derajat celcius) mereka akan menggunakan energi itu untuk membuat telur dan sperma," tutur Cowan.

Jika perubahan iklim memperpendek periode suhu dingin, maka lobster akan menghasilkan lebih sedikit gamet.

Tetapi jika terlalu hangat, mereka tidak akan menghasilkan apapun. Tidak akan ada telur, sehingga tidak akan ada sperma, maka tidak akan ada lobster. 

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Alasan Lobster Berubah Jadi Merah saat Dimasak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com