Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Lagi, Tipes atau Demam Tifoid Bukanlah Penyakit Tifus

Kompas.com - 07/10/2020, 07:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Eksoparasit yang dapat menularkan bakteri penyebab tifus adalah kutu, lalat atau tunga pada tikus, dan kemudian menginfeksi manusia.

Jenis penyakit tifus ini juga beragam dan tergantung pada sumber bakteri yang menginfeksinya. Diantaranya seperti berikut.

  • Tifus epidemik disebabkan oleh bakteria Rickettsia prowazeki, yang ditularkan oleh gigitan kutu pada manuia
  • Tifus endemik atau tifus murine disebabkan oleh bakteri Rickettia typhii, ditularkan oleh kutu pada tikus
  • Scrub typhus disebabkan oleh Orientia tutsugamushi, ditularkan melalui gigitan tungau yang hidup pada hewan pengerat
  • Spotted fever disebabkan oleh infeki bakteri kelompok Rickettsia, melalui gigitan hewan eksoparasit seperti tungau

Indonesia endemis tifoid (tipes)

Untuk diketahui, di Indonesia sendiri, secara epidemiologinya penyakit yang sering dialami oleh masyarakat adalah penyakit Demam Tifoid atau dikenal awam dengan sebutan tipes.

Baca juga: WHO Setujui Vaksin Baru untuk Tifus yang Efektif dan Murah

 

Sedangkan, penyakit tifus tidak ada di Indonesia, karena bakteri penyebab penyakit tersebut tidak dapat berkembang di Indonesia.

Lovira menegaskan, masyarakat di saat seperti ini seharusnya meningkatkan kewaspadaan dan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit demam tifoid atau tipes ini.

Sebab, pada saat musim hujan, bakteri Salmonella akan semakin aktif dalam berkembang biak.

Hal ini dikarenakan udara dan tempat lembab akan menjadi tempat favorit bakteri ini untuk bersarang.

"Selain itu, risiko penyakit tifoid akan selalu ada apabila tidak ditunjang dengan pola hidup yang tidak bersih, karena Indonesia merupakan wilayah endemis demam tifoid," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com