Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Salah Lagi, Tipes atau Demam Tifoid Bukanlah Penyakit Tifus

KOMPAS.com- Mungkin penyakit tipes menjadi salah satu penyakit yang sudah biasa didengar oleh kita atau bahkan ada yang pernah mengalaminya.

Namun, tidak jarang juga di antara kita bingung untuk membedakan antara tipes, tifus (typhus) maupun tifoid.

Lantas, apakah tipes, tifus atau tifoid adalah satu penyakit yang sama atau sebenarnya suatu hal yang berbeda?

Saat dihubungi oleh Kompas.com, Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, dr Lovira Ladieska mengatakan sebenarnya ada perbedaan di antara tiga yang disebutkan tersebut.

Lovira menjelaskan bahwa kata tipes yang biasa kita dengar merupakan istilah yang dikenal masyarakat Indonesia dan merujuk kepada penyakit Demam Tifoid (Typhoid fever/Enteric fever).

Sedangkan, untuk tifus adalah terminologi yang merujuk kepada penyakit berbeda.

"Karena secara penamaan mirip, seringkali tifus dan tipes dianggap penyakit yang sama padahal berbeda," kata Lovira kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

Tifoid (tipes)

Tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii. Bakteri ini bisa menyebar melalui makanan, air, atau ditularkan melalui feses dari orang yang terinfeksi.

Seringkali terjadi, bakteri ini ada di air yang terkontaminasi dengan feses dan bisa menempal pada makanan atau minuman yang Anda konsumsi, dan umumnya menyerang usus.

Maka daripada itu, Lovira menyampaikan sanitasi yang baik dan bersih menjadi kunci dari mencegah infeksi bakteri Salmonella typhii penyebab tipes ini.

Tifus (typhus)

Berbeda dengan tifoid, tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri genus Rickettsia seperti Rickettsia typhii atau Rickettsia prowazekii yang dibawa oleh ektoparasit.

Eksoparasit yang dapat menularkan bakteri penyebab tifus adalah kutu, lalat atau tunga pada tikus, dan kemudian menginfeksi manusia.

Jenis penyakit tifus ini juga beragam dan tergantung pada sumber bakteri yang menginfeksinya. Diantaranya seperti berikut.

  • Tifus epidemik disebabkan oleh bakteria Rickettsia prowazeki, yang ditularkan oleh gigitan kutu pada manuia
  • Tifus endemik atau tifus murine disebabkan oleh bakteri Rickettia typhii, ditularkan oleh kutu pada tikus
  • Scrub typhus disebabkan oleh Orientia tutsugamushi, ditularkan melalui gigitan tungau yang hidup pada hewan pengerat
  • Spotted fever disebabkan oleh infeki bakteri kelompok Rickettsia, melalui gigitan hewan eksoparasit seperti tungau

Indonesia endemis tifoid (tipes)

Untuk diketahui, di Indonesia sendiri, secara epidemiologinya penyakit yang sering dialami oleh masyarakat adalah penyakit Demam Tifoid atau dikenal awam dengan sebutan tipes.

Sedangkan, penyakit tifus tidak ada di Indonesia, karena bakteri penyebab penyakit tersebut tidak dapat berkembang di Indonesia.

Lovira menegaskan, masyarakat di saat seperti ini seharusnya meningkatkan kewaspadaan dan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit demam tifoid atau tipes ini.

Sebab, pada saat musim hujan, bakteri Salmonella akan semakin aktif dalam berkembang biak.

Hal ini dikarenakan udara dan tempat lembab akan menjadi tempat favorit bakteri ini untuk bersarang.

"Selain itu, risiko penyakit tifoid akan selalu ada apabila tidak ditunjang dengan pola hidup yang tidak bersih, karena Indonesia merupakan wilayah endemis demam tifoid," tegasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/07/070400523/jangan-salah-lagi-tipes-atau-demam-tifoid-bukanlah-penyakit-tifus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke