KOMPAS.com - Senin (21/9/2002) telah terjadi banjir bandang di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi yang diakibatkan oleh kejadian hujan lebat.
Curah hujan intensitas tinggi hingga 110 mm dalam periode 4 jam (15.00 sampai 19.00 WIB) teramati di Citeko.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, hujan lebat ini dipicu oleh tiga faktor, yakni kondisi atmosfer yang labil, adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial, dan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi).
"Kombinasi dari ketiga fenomena atmosfer ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar Jawa Barat," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Waspada Banjir Saat Musim Hujan, Kendalikan Banjir Jakarta dari Hulu
Dia menerangkan, sebelum kejadian banjir bandang BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem di Jawa Barat dalam skala waktu tiga jam.
Total ada lima peringatan yang dikeluarkan sejak pukul 13.45 WIB hingg 22.50 WIB.
"Potensi hujan lebat yang terjadi pada siang/sore di wilayah Bogor tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi luapan air di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung, sehingga masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi genangan," kata Guswanto.
Jauh sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan informasi prakiraan awal musim hujan tahun 2020.
Diberitakan Kompas.com, diprediksikan sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober hingga November 2020.
Selama bulan September hingga Oktober ini, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia.
Ketika musim pancaroba seperti ini, kondisi hujan tidak merata yakni dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.
Sebab itu, Guswanto mengingatkan kita perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.
BMKG memprediksikan dalam periode sepekan kedepan, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir berpotensi terjadi di wilayah sebagai berikut:
Periode 22-24 September 2020 :
Periode 25-28 September 2020 :
Baca juga: Dentuman Misterius di Jakarta, BMKG Tegaskan Butuh Tinjauan Mendalam
Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll).
Perlu diingat, dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem itu ada banyak seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.