Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Banjir Saat Musim Hujan, Kendalikan Banjir Jakarta dari Hulu

Kompas.com - 17/09/2020, 13:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Upaya pengendalian banjir di Jakarta

Oleh sebab itu, Kepala Balai Besar wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Bambang Hidayah mengatakan, saat ini konsep penggulangan banjir Jakarata, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) terbagi menjadi tiga yaitu bagian hulu, tengah dan hilir.

"Konsep hulu dilakukan dengan kegiatan reboisasi, pengelolaan embung, dam dan bendungan," kata Bambang dalam diskusi daring bertajuk Banjir di Masa Covid-19 : Kesiapsiagaan, Mitigasi dan Pengelolaan Bencana, Rabu (9/9/2020).

Sementara, konsep tengah dapat diupayakan dengan membangun kolam-kolam potensi dan sumur-sumur resapan, yang membutuhkan partisipasi masyarakat.

Baca juga: Waspada Banjir di Tengah Pandemi, LIPI Buka Kolaborasi Riset Multidisiplin

 

Sedangkan, konsep hilir dapat dilakukan dengan membangun tanggul-tanggul, sedimentasi trap dan normalisasi sungai.

Hal ini juga senada dengan yang disampaikan Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Dudi Gardesi Asikin bahwa prinsip pengendalian banjir di Jakarta adalah dengan beberapa hal berikut.

  • Revitalisasi polder
  • Pembangunan atau peningkatan pompa
  • Pembangunan waduk, situ, embung di hulu
  • Pembangunan tanggul sungai
  • Pembangunan sungai resapan

"Kegiatan rutin pengerukan, pengurasan, pembangunan sumur resapan. Selain itu terdapat program grebek lumpur," jelas Dudi.

Baca juga: Banjir Jakarta, Ahli LIPI Jelaskan Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir

 

Upaya pengendalian banjir di Bogor

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor, R Soebiantoro menuturkan hal yang tidak jauh berbeda, berkaca dari peristiwa banjir besar di Jakarta tahun 2020 ini, maka wilayah Bogor juga telah melakukan upaya fisik dan non-fisik untuk mencegah banjir.

Menurut dia, pada prinsipnya hampir sama seperti program-program yang telah dilakukan.

Untuk upaya non-fisik dilakukan penyusunan RT-RW, penyusunan zonasi, pengaturan garis sepadan mengatur drainase dan perizinan, serta penyusunan instrumentasi pengendalian pemanfaatan ruang sekitar sungai.

"Sedangkan (pengendalian banjir) secara fisik dilakukan pembangunan dan pemeliharaan situ, pemeliharaan ruang terbuka hijau, rehabilitasi saluran irigasi, dan pembuatan sumur resapan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com