Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Kontrasepsi Semakin Memburuk karena Pandemi Covid-19

Kompas.com - 14/09/2020, 13:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

"Saya telah memakai tiga jenis kontrasepsi berbeda tahun ini saja. Perempuan seharusnya tidak menemui hambatan-hambatan ini," katanya.

Kelimpungan dan kekurangan anggaran

Lockdown mempengaruhi penyediaan layanan dasar seperti pengepasan dan pelepasan alat kontrasepsi darurat dalam beberapa kasus.

Jadwal pengepasan KB spiral Lisa dibatalkan Maret lalu karena pandemi. Kini ia tengah hamil.

"Ini tidak direncanakan, tapi kami beruntung kami memiliki dukungan finansial untuk anak ketiga," katanya.

"Saya memikirkan para perempuan yang tidak memiliki dukungan tersebut."

Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa kurangnya pendanaan bagi alat kontrasepsi jangka panjang yang dapat dilepas - seperti KB spiral dan implan - berarti dokter-dokter umum tidak diberi insentif untuk menyediakan layanan tersebut.

Ini memunculkan sesuatu yang disebut "lotre kode pos" dalam hal layanan kontrasepsi.

Pemangkasan anggaran bagi pemerintah lokal lebih jauh berpotensi mengurangi akses ke kontrasepsi dan meningkatkan kehamilan yang tidak direncanakan.

Layanan Penasihat Kesehatan Inggris (BPAS) sebelumnya menyerukan penyediaan kontrasepsi darurat di supermarket, yang dapat dibeli tanpa konsultasi. Ini setelah data menunjukkan akses ke pil KB turun berkurang signifikan selama lockdown.

"Covid-19 membuat situasi yang sudah sulit semakin sulit," kata Dr Asha Kasliwal, presiden Fakultas Layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi.

"Tantangan pendanaan dan pelaksanaan telah membuat layanan kelimpungan dan kekurangan dana, di mana mereka tidak memperoleh dukungan jangka panjang guna memberikan layanan bagi para perempuan sebelum atau selama pandemi."

APPG mengklaim sistem yang ada sekarang berarti akuntabilitas nasional dan lokal sangat kurang. Perombakan nasional Lembaga Kesehatan Publik Inggris memberi peluang untuk memecahkan masalah ini.

APPG menyarankan membentuk satu lembaga yang dapat mengawasi dan memegang akuntabilitas bagi semua keputusan terkait pelaksanaan layanan kontrasepsi.

Baca juga: 3 Pertimbangan Memilih Alat Kontrasepsi ala Bidan Tonik dari Sragen

Mereka juga merekomendasikan mengembangkan layanan kontrasepsi digital khusus yang diharapkan dapat melindungi pasien jika lockdown terjadi lagi.

Jumlah penyedia layanan kesehatan yang menawarkan dukungan digital naik dengan signifikan selama pandemi, namun masih ada kekhawatiran soal akses kelompok yang termarjinalkan terhadap layanan tersebut.

"Bahkan di saat-saat seperti ini, penting bagi publik untuk menerima layanan kesehatan seksual yang sebaik mungkin, banyak di antaranya telah online selama pandemi," kata Juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial.

"Laporan itu mengangkat beberapa masalah penting, yang akan dipertimbangkan dalam kerja kami berikutnya dalam mengembangkan strategi kesehatan seksual dan reproduksi kami."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com