Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting untuk Ekosistem, Kotoran Burung Laut Bernilai Triliunan Rupiah

Kompas.com - 10/09/2020, 07:00 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Beberapa komoditas seperti minyak, emas, batu bara, dan lainnya sangat berharga dan harga jualnya tinggi.

Namun tahukah Anda, keberadaan kotoran burung laut, seperti camar, pelikan, atau penguin, nilainya setara dengan setengah miliar dollar atau 7 triliun rupiah per tahun?

Penelitian baru mengungkap, harga fantastis ini karena kotoran burung - yang juga dikenal sebagai guano - dapat digunakan sebagai pupuk dan sangat penting untuk nutrisi ekosistem laut.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Warna Kotoran Burung Putih?

Dalam upaya meningkatkan kesadaran pentingnya burung laut dan melestarikan habitatnya, ilmuwan menghitung kontribusi dan dampak dari penurunan populasi burung laut.

Dilansir CNN (6/8/2020), nilai kotoran burung laut tak bisa disepelekan.

Ahli memperkirakan, nilai kotoran burung laut lebih dari 473 juta dollar AS setiap tahun atau lebih dari Rp 7 triliun per tahun.

Perhitungan ini ditulis ahli dalam laporan yang terbit di jurnal Trends in Ecology & Evolution edisi 6 Agustus 2020.

"Guano (kotoran burung laut) penting untuk ekosistem, diberikan oleh burung laut secara cuma-cuma," kata rekan penulis studi Marcus V. Cianciaruso, seorang profesor ekologi di Universitas Federal Goiás di Brasil.

"Saya dapat pergi ke pulau hanya untuk mengumpulkan guano dan menjualnya sebagai pupuk," imbuhnya,

Cianciaruso melanjutkan, agar kita memahami seberapa berharganya guano untuk keberlangsungan ekosistem, dia dan timnya membuat pergitungan yang mudah dipahami oleh masyarakat umum dan pembuat kebijakan.

Bukan sekadar nilai komersial

Saat ini hanya sedikit spesies burung laut yang menghasilkan guano di Peru, Chili, dan negara lain. Akan tetapi, kotoran burung lain sebenarnya juga memberi nutrisi penting ekosistem laut dan pesisir.

Burung laut dapat memberi nutrisi pada habitat laut dan darat.

Ilustrasi penguin, dataran Antartika menghijau. Akibat perubahan iklim benua ini berpotensi diselimuti salju hijau. Ilustrasi penguin, dataran Antartika menghijau. Akibat perubahan iklim benua ini berpotensi diselimuti salju hijau.

"Mereka melepaskan konsentrasi tinggi nitrogen (N) dan fosfor (P) melalui kotoran, menyebabkan perubahan yang penting bagi ekosistem," tulis Cianciaruso dan rekan penulisnya, Daniel Plazas-Jiménez, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Federal Goiás.

Menurut penelitian tersebut, nutrisi dari guano dapat meningkatkan biomassa di ekosistem terumbu karang.

Saat terumbu karang diberi nutrisi, jumlah ikan karang yang hidup di terumbu bisa naik sampai 48 persen.

Hal ini penting untuk perikanan dan pariwisata di tempat-tempat seperti Karibia, Asia Tenggara, dan Great Barrier Reef di Australia.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Kenapa Warna Kotoran Burung Putih?

"Kami membuat perkiraan yang sangat konservatif bahwa 10 persen ikan terumbu karang bergantung pada nutrisi burung laut," kata Plazas-Jiménez.

"Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemerintah Australia, keuntungan ekonomi tahunan dari perikanan komersial di terumbu karang adalah lebih dari 6 miliar dollar AS (Rp 88,78 triliun). Jadi, 10 persen dari nilai ini adalah sekitar 600 juta dollar AS (Rp 8,8 triliun) per tahun."

Bila Anda menggabungkannya dengan jumlah guano yang dikomodifikasi lebih dari Rp 7 triliun, nilai kotoran burung laut meningkat menjadi sekitar Rp 14,8 triliun.

Dalam istilah ini, konservasi burung laut sama sekali tidak terdengar seperti investasi yang buruk.

"Namun, karena spesies burung laut sangat terancam, fungsi pengendapan nutrisi juga terancam," kata Plazas-Jiménez kepada CNN melalui email.

"Untuk menghadapi ancaman tersebut, masyarakat umum, sektor ekonomi, dan pembuat kebijakan perlu dilibatkan dalam konservasi burung laut."

Kawanan Burung Camar.KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Kawanan Burung Camar.

Pentingnya konservasi burung laut

Burung laut memiliki dampak besar untuk lingkungan.

Beberapa spesies, seperti penguin di Antartika, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kadar nitrogen dan fosfor baik di skala lokal maupun global.

Inilah salah satu alasan, kenapa penting untuk melindungi habitat yang mungkin tampak terasing dari kehidupan manusia.

"Contoh terumbu karang hanya untuk sekelompok kecil burung laut," kata Plazas-Jiménez.

Baca juga: Dari Mana Asal Penguin? Studi Genom Berhasil Temukan Jawabannya

"Sejumlah besar pengendapan nutrisi terjadi di ekosistem Antartika: penguin menyumbang setengah dari nitrogen dan fosfor yang disimpan oleh burung laut setiap tahun," tambah Plazas-Jiménez.

"Namun, 60 persen dari kontribusi ini dibuat oleh spesies penguin dengan populasi yang menurun, dan kontribusi ini akan berkurang di masa depan jika tidak ada kegiatan konservasi yang dilakukan."

Burung laut menghadapi ancaman dari perubahan iklim, penangkapan ikan berlebihan, dan diburu. Mereka pun sering terbunuh secara tidak sengaja sebagai produk sampingan dari penangkapan ikan komersial.

"Perubahan iklim mengancam 80 persen jumlah nitrogen dan fosfor yang disimpan oleh burung laut, tetapi hanya 44 persen dari spesies burung laut," kata Plazas-Jiménez.

"Secara potensial, efek dari ancaman ini pada kontribusi pengendapan nutrisi burung laut terhadap kesejahteraan kita lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com