KOMPAS.com- Sedari awal pandemi virus corona terjadi di Wuhan, China hingga saat ini sudah berlangsung hampir delapan bulan, ternyata laki-laki atau pria tetap menjadi yang lebih rentan terpapar virus SARS-CoV-2.
Disampaikan oleh Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia, Prof Hamdi Muluk bahwa kaum laki-laki sampai saat ini memang lebih banyak terinfeksi Covid-19 daripada perempuan.
Berikut beberapa hal penyebab pria rentan terinfeksi virus corona saat ini?
Hamdi menjelaskan, temuan konsisten pertama adalah jumlah yang terinfeksi Covid-19, presentasinya selalu lebih besar kaum laki-laki dibandingkan dengan perempuan, yaitu sekitar 59 persen bahkan lebih yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 adalah laki-laki.
Baca juga: WHO: Pandemi Virus Corona Lebih Mudah Diatasi Dibandingkan Flu Spanyol
"Tingkat mortality rate (rata-rata kematian) akibat infeksi Covid-19 itu juga lebih banyak laki-laki yang meninggal daripada perempuan," kata Hamdi dalam streaming akun Youtube BNPB bertajuk Benarkah Perempuan Lebih Sukses Mengubah Perilaku?, Senin (24/8/2020).
Tingkat keparahan pasien laki-laki terhadap infeksi Covid-19 ini juga bisa terjadi karena bentuk hormonal dan imunologi, serta enzim sebagai reseptor virus lebih banyak ditemukan pada tubuh laki-laki.
Enzim yang dimaksud bernama Angiotensin-convertung enzyem 2 (ACE 2) yang ditemukan pada berbagai orang seperti jantung, ginjal, paru-paru dan organ lainnya, memiliki kaitan dengan virus corona.
Baca juga: Ini Penyebab Mengapa Pria Lebih Rentan Terpapar Covid-19
Sementara pada wanita, reseptor virus jenis ACE2 ini cenderung lebih sedikit.
Untuk diketahui, kandungan tinggi ACE2 tersebut dianggap memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan paru-paru terkait Covid-19.
"Jadi jangan bangga dulu bapak-bapak ini. Bapak-bapak itu lebih rentan sebenarnya untuk terkena dampak dari corona," ujarnya.
Studi pada enam negara menunjukkan bahwa laki-laki memiliki kemungkinan 50 persen lebih tinggi terpapar dan meninggal karena Covid-19 daripada perempuan.
Terutam jika laki-laki tersebut juga memiliki penyakit yang dapat memperburuk infeksi virus seperti darah tinggi, diabetes dan faktor merokok.